Langsung ke konten utama

Kreasi dari Stick Es Krim


Saya agak kebingungan saat melatih motorik halus Saka. Jika dulu Reksa mudah diajak meronce, mewarnai atau bebikinan, Saka berbeda. Dia lebih suka naik turun perosotan, panjat palang besi atau meluncur dengan kelinci mainannya. Intinya, Saka lebih tertarik permainan yang melatih motorik kasar.

Hanya ada dua permainan yang disukai Saka untuk melatih motorik halusnya. Ialah bermain lego atau puzzle. Permainan ini cukup membuat Saka anteng sejenak, meski saya harus menemaninya. Tidak bisa ditinggal begitu saja.

Pohon dan gunung karya Saka (8/1/2018)

Namun, ada yang mengejutkan saat Senin (8/1/2018) pagi Saka tiba-tiba memegang lem tembak. Meski agak risau karena Saka belum terampil memegang lem tembak, saya membiarkan dia menggunakannya. Rupanya, dia ingin mengelem sesuatu. Karena bingung apa yang mau dilem, dia pun mengambil kertas dan mulai mengelemnya.

Melihat kemauannya yang tak biasa ini, saya langsung mengambilkan stick es krim di almari aktivitas. Saya jelaskan pada Saka kalau kertas itu tidak bisa dilem tembak. Yang bisa dilem tembak itu kain flanel atau stick es krim. Dia pun tertarik untuk mengelem stick es krim. Sebagai awalan, saya mencontohkan cara mengelemnya menjadi bentuk segitiga dan segi empat. Baru kemudian, Saka saya minta pegang sendiri lem tembaknya dan mulai berkreasi.
 
Saka berkreasi dari stick es krim (8/1/2018)

Ternyata, Saka senang dengan aktivitas ini. Terbukti dari stick es krim yang saya punya, semuanya habis dibikin kreasi. Mulai dari membuat bentuk persegi panjang, segi enam, rumah, gunung hingga pohon. Untuk bentuk persegi panjang dan segi enam, idenya dari saya. Saka yang membuatnya, saya hanya membantu mengepaskannya. Untuk bentuk rumah, gunung dan pohon, murni ide Saka.

Manfaat dari aktivitas ini selain melatih motorik halus anak, juga mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Anak jadi terlatih bagaimana membuat karya yang menarik dari bahan dasar stick es krim. Bagaimana dengan bahan yang lain? Mari kita coba.
 
Saka merekatkan stick es krim

Karya Saka dan Bunda

Hasil karya Saka, Reksa (rumah) dan Bunda

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ANAK INDIGO MELALUI NOVEL

  Judul Buku : Misteri Anak Jagung Penulis : Wylvera Windayana Penerbit : PT. Penerbitan Pelangi Indonesia Cetakan : I, Januari 2013 Tebal Buku : 200 halaman Harga : Rp. 48.000,- Anda penasaran mengetahui siapa anak indigo itu, namun malas membaca buku The Indigo Children karya Lee Carroll dan Jan Tober? Saran saya, bacalah Misteri Anak Jagung. Novel remaja pertama yang ditulis oleh Wylvera Windayana ini mengisahkan tentang petualangan anak indigo dalam bingkai cerita misteri. Gantari – tokoh utama novel ini – sering dihantui oleh sosok Anak Jagung. Sosok itu seringkali muncul dalam mimpi-mimpinya. Sosok yang membuat Gantari penasaran sekaligus ketakutan. Selain muncul melalui mimpi, suara tangisan sosok misterius dari arah ladang jagung juga kerap mengusik telinganya. Apakah Legenda Anak Jagung yang diceritakan nenek Gantari itu benar-benar ada? Bersama Delia, Gantari berusaha mengungkap semuanya. Usaha mereka semakin terbuka ...

KRAAAK!

Oleh : Maftuha Jalal Semua penghuni laut sedang sibuk di taman terumbu karang. Ada yang menghias panggung dengan ganggang dan rumput laut. Ada yang latihan paduan suara. Ada juga yang latihan menari dengan diiringi tabuhan cangkang kerang. Namun, ada satu yang tidak bergabung. Dia adalah Lolo Lobster. Lolo Lobster duduk di rumahnya. Matanya menatap sedih ke arah bajunya yang robek. “Bagaimana bisa menari jika bajuku robek begini,” ratap Lolo. Dia teringat latihan-latihannya selama ini. Dia berharap bisa tampil menari di perayaan hari laut sedunia esok hari. Tapi, tadi sewaktu akan berangkat latihan, tanpa tahu kenapa bajunya tiba-tiba robek. Sayup-sayup Lolo mendengar suara cangkang kerang ditabuh. Wah, latihannya sudah mulai. Aduh, bagaimana ini? Aku harus mencari cara agar bisa tetap ikut latihan, pikirnya dalam hati. Dia pun berjalan ke arah lemari. Tapi saat baru menggerakkan tubuhnya ... “ KRAAAK” terdengar sebuah suara di bagian bawah tubuhnya. Lolo melihat ke...

RANGKUMAN MATERI WEBINAR HOMESCHOOLING SESI 2

Lima bulan terakhir ini saya tertarik mempelajari model pendidikan homeschooling. Hari-hari saya berkutat dengan browsing dan browsing tentang apa itu homeschooling. Mengapa bisa begitu? Semua bermula dari kegelisahan saya saat masih tinggal dengan kakak perempuan saya yang mempunyai anak usia SD. Namanya Azkal (9 tahun). Setiap kali belajar bersama ibunya, setiap kali itu pula ia “ribut” dengan ibunya. Ibunya, kakak perempuan saya, merasa sejak duduk di kelas 3, Azkal susah sekali diajak belajar. Menurutnya, guru kelas Azkal kurang kreatif dalam mendidik. Seringkali hanya menyuruh anak mencatat materi pelajaran saja. Beberapa orang tua sudah menyampaikan keluhan tersebut ke pihak sekolah. Sayangnya, keluhan tersebut tidak diimbangi dengan perbaikan di pihak sang guru. Kondisi ini tidak berimbang dengan banyaknya materi pelajaran yang harus dipelajari siswa Sebenarnya materi pelajaran untuk SD kelas 3 belum begitu rumit. Hanya saja, sang guru menggunakan acuan Lembar Kegiatan ...