Pengertian Fitrah Seksualitas
Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau perempuan sejati. Menumbuhkan fitrah ini banyak tergantung dari kedekatan dan kehadiran ayah dan ibu. (Harry Santosa)
Tahapan Fitrah Seksualitas Anak
0-2 tahun : Merawat kelekatan awal
3-6 tahun : Menguatkan konsep diri berupa identitas gender
7-10 tahun : Menumbuhkan dan Menyadarkan potensi gender
10-17 tahun : Tahap kritikal mengokohkan fitrah seksualitas
Penjelasan Tahapan
0-2 tahun, Merawat kelekatan awal
Anak lelaki atau perempuan didekatkan pada ibunya karena ada masa menyusui. Ini tahap membangun kelekatan dan cinta.
3-6 tahun, Menguatkan konsep diri berupa identitas gender
Anak lelaki dan perempuan harus dekat pada ayah dan ibunya agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional. Anak sudah harus memastikan identitas seksualitasnya sejak usia 3 tahun.
7-10 tahun, Menumbuhkan dan menyadarkan potensi gender
Anak lelaki lebih didekatkan pada ayah dan anak perempuan didekatkan pada ibunya. Karena di usia ini egosentrisnya bergeser ke sosio sentris. Mereka sudah punya tanggung jawab moral.
10-17 tahun, Tahap Kritikal mengokohkan fitrah seksualitas
Anak lelaki didekatkan pada ibunya agar seorang lelaki di masa balighnya, sudah mengenal ketertarikan pada lawan jenis, maka di saat yang sama harus memahami secara empati sosok wanita terdekatnya yaitu ibu. Bagaimana lawan jenisnya harus diperhatikan, dipahami dan diperlakukan dari kacamat perempuan, bukan laki-laki. Bagi anak lelaki, ibunya harus menjadi sosok wanita ideal pertama baginya sekaligus tempat curhat baginya. Demikian pula dengan anak laki-laki.
Tips dan Kesimpulan :
1. Tanamkan akidah yang kuat pada anak
2. Jadilah sosok bunda seutuhnya dan sosok ayah sebenarnya. Ajak anak beraktivitas sesuai gender.
3. Berikan pengertian yang jelas tentang ciri, penampilan dan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan sejak anak mampu berkomunikasi.
4. Tanamkan pada jiwanya tentang kebanggaan menjadi laki-laki dan kebanggaan menjadi perempuan. Bahwa masing-masing memiliki peran berbeda dan saling melengkapi.
5. Biarkan anak-anak bertanya tentang perbedaan itu, ajak mereka menemukan solusi dari pertanyaan yang mereka ajukan.
Kelompok 5 yang terdiri atas Mbak Putri, Mbak Dian dan Mbak Isna menyajikan materi di atas tanggal 16 Mei kemarin. Dari materi tersebut, berkembanglah diskusi kelas tentang fitrah seksualitas. Berbagai pertanyaan muncul, baik tentang perkembangan anak-anak maupun seputar fenomena yang terjadi masyarakat.
#FitrahSeksualitas
#Tantangan10Hari
#Level11
#KelasBunsayIIP
Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau perempuan sejati. Menumbuhkan fitrah ini banyak tergantung dari kedekatan dan kehadiran ayah dan ibu. (Harry Santosa)
Tahapan Fitrah Seksualitas Anak
0-2 tahun : Merawat kelekatan awal
3-6 tahun : Menguatkan konsep diri berupa identitas gender
7-10 tahun : Menumbuhkan dan Menyadarkan potensi gender
10-17 tahun : Tahap kritikal mengokohkan fitrah seksualitas
Penjelasan Tahapan
0-2 tahun, Merawat kelekatan awal
Anak lelaki atau perempuan didekatkan pada ibunya karena ada masa menyusui. Ini tahap membangun kelekatan dan cinta.
3-6 tahun, Menguatkan konsep diri berupa identitas gender
Anak lelaki dan perempuan harus dekat pada ayah dan ibunya agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional. Anak sudah harus memastikan identitas seksualitasnya sejak usia 3 tahun.
7-10 tahun, Menumbuhkan dan menyadarkan potensi gender
Anak lelaki lebih didekatkan pada ayah dan anak perempuan didekatkan pada ibunya. Karena di usia ini egosentrisnya bergeser ke sosio sentris. Mereka sudah punya tanggung jawab moral.
10-17 tahun, Tahap Kritikal mengokohkan fitrah seksualitas
Anak lelaki didekatkan pada ibunya agar seorang lelaki di masa balighnya, sudah mengenal ketertarikan pada lawan jenis, maka di saat yang sama harus memahami secara empati sosok wanita terdekatnya yaitu ibu. Bagaimana lawan jenisnya harus diperhatikan, dipahami dan diperlakukan dari kacamat perempuan, bukan laki-laki. Bagi anak lelaki, ibunya harus menjadi sosok wanita ideal pertama baginya sekaligus tempat curhat baginya. Demikian pula dengan anak laki-laki.
Tips dan Kesimpulan :
1. Tanamkan akidah yang kuat pada anak
2. Jadilah sosok bunda seutuhnya dan sosok ayah sebenarnya. Ajak anak beraktivitas sesuai gender.
3. Berikan pengertian yang jelas tentang ciri, penampilan dan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan sejak anak mampu berkomunikasi.
4. Tanamkan pada jiwanya tentang kebanggaan menjadi laki-laki dan kebanggaan menjadi perempuan. Bahwa masing-masing memiliki peran berbeda dan saling melengkapi.
5. Biarkan anak-anak bertanya tentang perbedaan itu, ajak mereka menemukan solusi dari pertanyaan yang mereka ajukan.
Kelompok 5 yang terdiri atas Mbak Putri, Mbak Dian dan Mbak Isna menyajikan materi di atas tanggal 16 Mei kemarin. Dari materi tersebut, berkembanglah diskusi kelas tentang fitrah seksualitas. Berbagai pertanyaan muncul, baik tentang perkembangan anak-anak maupun seputar fenomena yang terjadi masyarakat.
#FitrahSeksualitas
#Tantangan10Hari
#Level11
#KelasBunsayIIP
Komentar
Posting Komentar