Sejak
mengenal homeschooling, saya agak kurang semangat memasukkan anak ke
sekolah formal. Oleh karenanya, saat anak-anak yang lain sudah mulai
masuk PAUD, Reksa masih bermain di rumah. Namun, saat usianya empat
tahun, Reksa minta sekolah. Waktu itu saya sudah pindah rumah di
Kalisoka. Dengan pertimbangan agar Reksa punya teman bermain, saya
pun mengabulkan keinginannya sekolah PAUD.
Waktu
belajar PAUD Kalisoka hanya tiga kali seminggu yakni hari Senin, Rabu
dan Jumat. Dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 10.00 WIB.
Awalnya saya selalu tepat waktu mengantar Reksa sampai di sekolah.
Namun, dalam perjalanannya, saya sering terlambat sampai di sekolah.
Selain karena kerepotan saya di pagi hari seperti beberes rumah dan
mencuci baju, saya agak santai mengantar reksa karena seringnya
pembelajaran resmi baru dimulai pukul 08.30 WIB. Waktu itu saya
berpikir, “Mengapa mesti berangkat tepat waktu kalau toh akhirnya
dimulainya mundur setengah jam?!”. *nyengir kuda
![]() |
Jaan kaki menuju ke PAUD |
Kebiasaan
itu tidak hanya saya saja yang melakukannya. Beberapa ibu juga
melakukan hal yang sama. Sehingga hampir sebagian besar ibu mengantar
anaknya sampai di sekolah pukul 08.30. Hingga suatu ketika, ibu guru
bertanya kepada kami, wali muridnya. “Bu, baiknya sekolah dimulai
pukul berapa ya? Apakah pukul 08.00 atau 08.30 WIB? Sebagian besar
ibu memilih pukul 08.30 WIB.” Dari jajak pendapat tersebut, pihak
penyelenggara PAUD memutuskan kalau sekolah dimulai pukul 08.30.
Baru
berjalan beberapa minggu, ibu guru mengumumkan aturan dari Diknas
bahwa waktu belajar di PAUD minimal 2 jam. Seumpama dimulai jam 08.30
WIB ya selesainya harus jam 10.30 WIB. Dikarenakan kalau
b
pulang jam 10.30 WIB terlalu siang, maka aturan yang baru berjalan
beberapa minggu itu kembali ke aturan pertama. Sekolah pun dimulai
pukul 08.00 pas. Sayangnya, ibu-ibu terlanjur terbiasa mengantar anak
sampai sekolah pukul 08.30. Saya beberapa kali berusaha tepat waktu,
namun seringnya saya mengantar anak terlambat.
![]() |
Lima ratus meter dari PAUD |
Di
tahun 2017 ini, saya berkomitmen untuk mengantar anak tepat waktu.
Bukan semata-mata karena aturan. Lebih dari karena saya tidak ingin
anak saya kelak menjadi anak yang tidak bisa tepat waktu. Jadi, saya
memulainya dengan mendidik saya sendiri menjadi ibu yang tepat waktu
dalam mengantar anak ke sekolah. Bagaimana cara saya agar bisa tepat
waktu mengantar anak? Berikut beberapa hal yang saya lakukan :
a.
Membuat aturan waktu persiapan anak ke sekolah
Salah
satu penyebab mengapa sering terlambat ke sekolah adalah karena saya
tidak membuat aturan berapa lama waktu anak untuk sarapan dan mandi.
Oleh karenanya wajar jika anak kemudian sarapan dan mandi sambil
bermain sehingga waktu yang harusnya hanya 15 menit selelsai jadi
tiga kali lebih lama. Saya beberapa kali harus uring-uringan karena
anak-anak tidak segera menyelesaikan mandinya.
Untuk
mengatasi persoalan tersebut, saya buat aturan bahwa pukul 07.30 WIB,
anak-anak harus sudah berpakaian rapi dan menyiapkan tas sekolah
(termasuk bekal minuman). Bagaimana jika sampai pukul tersebut anak
belum siap? Jika hal tersebut terjadi, maka anak tidak saya antar ke
sekolah. Anak-anak belajar di rumah bersama bunda. Aturan ini
terbukti membuat anak-anak tidak berlama-lama mandi dan sarapan.
Bahkan, Reksa sering sudah siap berangkat pukul 07.15 WIB. Lima belas
menit lebih awal dari aturan yang saya buat.
b.
Menyelesaikan pekerjaan rumah tangga lebih awal
Jadwal
pagi hari adalah menyiapkan sarapan, bersih-bersih rumah, mencuci dan
menjemur pakaian. Agar lebih cepat, saya harus menyelesaikan ketiga
pekerjaan ini dengan batasan waktu. Pokoknya saya harus selesai
dengan urusan rumah tangga pukul 07.30 WIB. Berhubung ada batasan
waktu tersebut, saya menggeser waktu pengerjaan beberapa pekerjaan.
Misalnya : membeli sarapan lebih pagi serta memasukkan baju kotor
pada malam hari sehingga paginya saya tinggal menjemur pakaian.
Seumpama ada pekerjaan yang belum selesai, saya akan prioritaskan
mana pekerjaan yang harus selesai dulu, mana yang bisa ditunda.
Sarapan anak-anak dan beberes rumah adalah prioritas pertama.
Sedangkan menjemur pakaian bisa ditunda seusai mengantar anak PAUD.
Komentar
Posting Komentar