Hari jumat (1/12/2017), sejak pagi hingga pukul 15.00 wib, kami sekeluarga ada acara di luar. Sesampainya di rumah, anak-anak lumayan lelah. Jadi, kami tidur-tiduran sebentar.
Karena tidak ada tanda-tanda mau tidur, saya pun kemudian mengajak anak-anak bermain dengan penggaris. Awalnya, saya mengenalkan apa kegunaan penggaris. Setelah itu, saya mengajak keduanya langsung mengukur benda.
Dimulai dari mengukur boneka. "Yuk, coba kita ukur. Berapa tinggi boneka, ya?" tanya saya sambil mendekatkan penggaris ke boneka beruang warna pink milik Reksa.
"Berapa, Bun?" Reksa ikutan penasaran.
"Oh, tingginya 25." Saya menjawab sambil menunjukkan angka di penggaris.
"25 meter to, Bun?"
"Bukan meter. Ini 25 centimeter. Ni ada tulisan cm-nya." Saya menunjukkan satuan di penggaris.
"Oh.. Centimeter," gumam Reksa menirukan saya.
"Tangannya diukur, Ma!" pinta Saka ikut semangat.
"Oya. Coba tangan bonekanya diukur." Saya kembali mendekatkan penggaris ke boneka beruang.
Reksa dan Saka melongok melihat angka di penggaris.
"Ini angka berapa, Mbak?" Saya bertanya ke Reksa.
"Sembilan."
"Ya. Ini panjang tangannya 9 cm, Dek."
"Oh... Sembilan centimeter," ucap Saka menirukan kata-kata saya.
Selesai mengukur boneka, saya mengajak anak-anak mengukur buku. Saya hanya bagian mendekatkan penggaris ke buku yang mau diukur. Reksa bagian membaca angka yang ada di penggaris.
Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya Reksa paham bagaimana mengukur benda menggunakan penggaris. Untuk memantapkan pemahamannya, saya mengetes kemampuan Reksa dengan memintanya mengukur tiga benda yang ingin diukurnya. Terserah, mau memilih benda apa.
Reksa memilih mengukur kursi yang ada didekatnya. Dia mengukur besi-besi yang melintang di bawah bantalan. Setelah saya cek, ternyata ada yang ukurannya tidak bulat. Jadi, ada tambahan 0,5 cm. Kesempatan itu menjadi bagian dari pembelajaran Reksa bahwa besi itu panjangnya tidak pas sebagaimana boneka. Tapi, lebih 0,5 cm.
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
Karena tidak ada tanda-tanda mau tidur, saya pun kemudian mengajak anak-anak bermain dengan penggaris. Awalnya, saya mengenalkan apa kegunaan penggaris. Setelah itu, saya mengajak keduanya langsung mengukur benda.
Mengukur boneka beruang (1/12/2017) |
Dimulai dari mengukur boneka. "Yuk, coba kita ukur. Berapa tinggi boneka, ya?" tanya saya sambil mendekatkan penggaris ke boneka beruang warna pink milik Reksa.
"Berapa, Bun?" Reksa ikutan penasaran.
"Oh, tingginya 25." Saya menjawab sambil menunjukkan angka di penggaris.
"25 meter to, Bun?"
"Bukan meter. Ini 25 centimeter. Ni ada tulisan cm-nya." Saya menunjukkan satuan di penggaris.
"Oh.. Centimeter," gumam Reksa menirukan saya.
"Tangannya diukur, Ma!" pinta Saka ikut semangat.
"Oya. Coba tangan bonekanya diukur." Saya kembali mendekatkan penggaris ke boneka beruang.
Reksa dan Saka melongok melihat angka di penggaris.
"Ini angka berapa, Mbak?" Saya bertanya ke Reksa.
"Sembilan."
"Ya. Ini panjang tangannya 9 cm, Dek."
"Oh... Sembilan centimeter," ucap Saka menirukan kata-kata saya.
Mengukur panjang buku (1/12/2017) |
Selesai mengukur boneka, saya mengajak anak-anak mengukur buku. Saya hanya bagian mendekatkan penggaris ke buku yang mau diukur. Reksa bagian membaca angka yang ada di penggaris.
Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya Reksa paham bagaimana mengukur benda menggunakan penggaris. Untuk memantapkan pemahamannya, saya mengetes kemampuan Reksa dengan memintanya mengukur tiga benda yang ingin diukurnya. Terserah, mau memilih benda apa.
Reksa memilih mengukur kursi yang ada didekatnya. Dia mengukur besi-besi yang melintang di bawah bantalan. Setelah saya cek, ternyata ada yang ukurannya tidak bulat. Jadi, ada tambahan 0,5 cm. Kesempatan itu menjadi bagian dari pembelajaran Reksa bahwa besi itu panjangnya tidak pas sebagaimana boneka. Tapi, lebih 0,5 cm.
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
Komentar
Posting Komentar