Sehabis
lari keliling alun-alun, ayah minta dibuatkan es teh. Saya pun
mengambil gelas dan beranjak ke rumah lama. Kebetulan kulkas keluarga
kami lberada di rumah lama karena tidak cukup jika ditaruh di rumah
baru.
Sesampainya
di depan kulkas, saya kaget karena freezer tidak ditutup rapat.
Sewaktu saya cek kondisinya, ternyata semua es yang ada di dalamnya
sudah mencair. Tidak ada satupun es yang membeku. Bahkan kulkas yang
biasanya anteng, saat itu berbunyi cukup keras. Itu tandanya, kulkas
sedang membutuhkan energi yang besar untuk mendinginkan freezer yang
terlanjur kebuka pintunya.
Saya
pun kembali ke rumah. Bilang sama ayahe perihal ini.
“Kayake
yang terakhir kali nutup ki Saka,” ucap Ayah mengingat kejadian
hari sebelumnya. “Pas Saka le nutup banter banget kae, lho.”
“Oh.
Pas kae to?” Saya lupa-lupa inget persisnya. Hanya mengingat suara
kulkas dibanting keras sekali.
Saya
kemudian mendekati Saka. “Besok lagi kalau nutup pelan saja, ya.
Kalau banter-banter malah jadinya nggak nutup.” Saya menasehati
Saka sambil mencontohkan cara menutup kulkas dengan baik.
“Tadi
pintu kulkas kebuka. Kalau kulkas kebuka terus, boros listrik, dek.
Kalau boros listrik, ayah harus bayar mahal,” saya menambahi.
“Listrik
ki mbayar to, Bun?” tanya Reksa.
“Iya.
Listrik mbayar, internet mbayar, mobil agar bisa jalan harus beli
bensin. Semua ki mbayar, Mbak. Makanya Mbak sama adek mesti hemat.
Kalau nutup kulkas pelan-pelan saja. Sambil dicek nutup rapat belum?”
“Aku
nutup terus, Bun,” elak Reksa. “Adek kui”
“Besok
lagi nutupnya gimana, dek?” saya bertanya pada Saka untuk
memastikan apakah dia paham atau tidak.
“Pelan-pelan,”
jawab Saka.
“Nah,
begitu. Pelan-pelan,” ulang saya.
Sore
harinya saat saya dan Saka berada di rumah lama, Saka melihat isi
kulkas. Lantas dia pun menutup pelan-pelan sambil berkata sama
bundanya. “Kayak gini, Ma?”
“Iya.
Sip, begitu. Pelan-pelan. Sudah ketutup rapat belum, dek?” tanya
saya.
“Sudah,
Ma.”
“Bagus!
Besok lagi nutupnya begitu, ya?”
“Ya!”
Cerdas
finansial itu juga berarti hemat dalam penggunaan energi, seperti
listrik. Mungkin selisih pembayaran listrik tidak begitu banyak.
Tetapi jika yang sedikit tersebut dikumpulkan jumlahnya tetap banyak.
Lagi pula, menghemat energi juga bagian dari kebiasaan baik yang
perlu dilatihkan pada anak-anak sejak dini. Agar bumi tidak lekas
tua.
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Komentar
Posting Komentar