Langsung ke konten utama

Mengapa Tidak Boleh Jajan Tiap Hari?


Malem minggu kami sekeluarga berniat makan di luar. Berhubung tidak begitu lapar, kami memilih Endy Steak sebagai tempat makan malam kami. Tahu bahwa kami akan makan di luar, anak-anak langsung antusias. Hahaha.. Maklumlah, sehari-harinya hampir 24 jam kami di rumah. Bisa keluar malam sembari makan di luar, menjadi sebuah hal yang menakjubkan bagi kami.

Sesampainya di lokasi, anak-anak langsung minta dibelikan milkshake. Awalnya, Saka minta yang rasa strawberry dan Reksa minta rasa coklat. Tentu saja mereka akan minta tanpa pertimbangan seberapa besar perut mereka. Saya pun meminta satu saja untuk berdua. Jadilah, anak-anak pesan yang rasa coklat.

Untuk makanan, anak-anak memilih sendiri paket happy yaitu paket manakan yang berisi kentang, sosis, nuget dan sayuran. Sementara saya dan ayah memilih steak kesukaan kami masing-masing. Setelah menunggu lima belas menit, minuman pun datang lebih awal. Sementara menunggu makanan datang, kami berbincang santai.

Mbak, ngopo kok ayah melarang Reksa sama adek jajan tiap hari?” tanya Ayah seusai meneguk jeruk anget.
Reksa diam. Hanya mengangkat kedua bahunya. Artinya, dia tidak mengerti alasannnya.
Karena ayah mengajak Mbak Reksa ke tempat seperti ini. Jadi, Mbak Reksa itu tetap dikasih uang tiap harinya. Cuma, uanganya disimpan sama Bunda. Nanti, uangnya dipakai untuk pergi ke warung makan seperti ini.” jelas Ayah.
Oooh.. Gitu, Yah.” Reksa manggut-manggut.
Temannya Mbak Reksa itu boleh jajan tiap hari. Tapi, mereka belum tentu diajak sama bapak ibunya ke warung makan seperti ini. Nah, Mbak Reksa milih dikasih uang untuk jajan tiap harinya atau diajak ke warung makan seperti ini?”
Diajak kesini, Yah,” jawab Reksa cepat.
Oke, berarti nggak boleh jajan tiap hari, ya.” simpul Ayah di akhir perbincangan keduanya.
Ya.” ucap Reksa mantap.

Perbincangan itu usai bertepatan dengan datangnya makanan kami. Alhamdulillah.. Kami pun berdoa dan langsung menikmatinya hingga colekan sambel yang terakhir. Hehe..

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ANAK INDIGO MELALUI NOVEL

  Judul Buku : Misteri Anak Jagung Penulis : Wylvera Windayana Penerbit : PT. Penerbitan Pelangi Indonesia Cetakan : I, Januari 2013 Tebal Buku : 200 halaman Harga : Rp. 48.000,- Anda penasaran mengetahui siapa anak indigo itu, namun malas membaca buku The Indigo Children karya Lee Carroll dan Jan Tober? Saran saya, bacalah Misteri Anak Jagung. Novel remaja pertama yang ditulis oleh Wylvera Windayana ini mengisahkan tentang petualangan anak indigo dalam bingkai cerita misteri. Gantari – tokoh utama novel ini – sering dihantui oleh sosok Anak Jagung. Sosok itu seringkali muncul dalam mimpi-mimpinya. Sosok yang membuat Gantari penasaran sekaligus ketakutan. Selain muncul melalui mimpi, suara tangisan sosok misterius dari arah ladang jagung juga kerap mengusik telinganya. Apakah Legenda Anak Jagung yang diceritakan nenek Gantari itu benar-benar ada? Bersama Delia, Gantari berusaha mengungkap semuanya. Usaha mereka semakin terbuka ...

RANGKUMAN MATERI WEBINAR HOMESCHOOLING SESI 2

Lima bulan terakhir ini saya tertarik mempelajari model pendidikan homeschooling. Hari-hari saya berkutat dengan browsing dan browsing tentang apa itu homeschooling. Mengapa bisa begitu? Semua bermula dari kegelisahan saya saat masih tinggal dengan kakak perempuan saya yang mempunyai anak usia SD. Namanya Azkal (9 tahun). Setiap kali belajar bersama ibunya, setiap kali itu pula ia “ribut” dengan ibunya. Ibunya, kakak perempuan saya, merasa sejak duduk di kelas 3, Azkal susah sekali diajak belajar. Menurutnya, guru kelas Azkal kurang kreatif dalam mendidik. Seringkali hanya menyuruh anak mencatat materi pelajaran saja. Beberapa orang tua sudah menyampaikan keluhan tersebut ke pihak sekolah. Sayangnya, keluhan tersebut tidak diimbangi dengan perbaikan di pihak sang guru. Kondisi ini tidak berimbang dengan banyaknya materi pelajaran yang harus dipelajari siswa Sebenarnya materi pelajaran untuk SD kelas 3 belum begitu rumit. Hanya saja, sang guru menggunakan acuan Lembar Kegiatan ...

KRAAAK!

Oleh : Maftuha Jalal Semua penghuni laut sedang sibuk di taman terumbu karang. Ada yang menghias panggung dengan ganggang dan rumput laut. Ada yang latihan paduan suara. Ada juga yang latihan menari dengan diiringi tabuhan cangkang kerang. Namun, ada satu yang tidak bergabung. Dia adalah Lolo Lobster. Lolo Lobster duduk di rumahnya. Matanya menatap sedih ke arah bajunya yang robek. “Bagaimana bisa menari jika bajuku robek begini,” ratap Lolo. Dia teringat latihan-latihannya selama ini. Dia berharap bisa tampil menari di perayaan hari laut sedunia esok hari. Tapi, tadi sewaktu akan berangkat latihan, tanpa tahu kenapa bajunya tiba-tiba robek. Sayup-sayup Lolo mendengar suara cangkang kerang ditabuh. Wah, latihannya sudah mulai. Aduh, bagaimana ini? Aku harus mencari cara agar bisa tetap ikut latihan, pikirnya dalam hati. Dia pun berjalan ke arah lemari. Tapi saat baru menggerakkan tubuhnya ... “ KRAAAK” terdengar sebuah suara di bagian bawah tubuhnya. Lolo melihat ke...