Nama Project : Perayaan HUT RI
Gagasan : Reksa adalah anak
yang sangat senang berinteraksi dengan orang lain. Dia tidak betah di
rumah. Jika temannya sudah pulang sekolah, sudah pasti Reksa akan
bermain ke rumah temannya. Saat temannya TPA, Reksa ikut TPA. Saat
temannya les nari, Reksa juga ikut nari. Reksa TPA dan menari lebih
karena dia ingin bermain bersama temannya.
Nah, minggu-minggu awal di Bulan
Agustus, Reksa ikut menari bersama temannya. Saya menduga hanya
sementara saja karena biasanya Reksa hanya ikut-ikutan saja. Ternyata
pada suatu hari Reksa menyatakan keinginannya untuk tampil di acara
Malam Tirakatan dalam rangka peringatan HUT RI. Saya agak ragu dengan
kemampuannya karena baru beberapa kali latihan. Saya pun memutuskan
menemui guru menarinya. Kata gurunya, Reksa sudah bisa mengikuti
gerakan tari. Ada beberapa teman seusianya juga yang ikut.
![]() |
Reksa bersama temannya menari "Tari gembira" (16/8/2017) |
Setelah mendapat kejelasan dari
gururnya, saya kembali menanyai Reksa apakah dia benar-benar mau
ikut? Kalau memang mau ikut, dia harus bertanggung jawab dengan
konsekuensinya. Yakni rajin berlatih bersama temannya. Reksa tetap
kekeh ingin ikut. Ya sudah, sebagai orang tua, saya menyetujui
keinginannya.
Meski pelaksana utamanya adalah Reksa,
orang tua tetap ikut terlibat. Ayah sebagai sie pendanaan. Tugasnya
menyediakan kebutuhan terkait pementasan. Seperti sewa kostum dan
tali kasih untuk guru tari. Bunda sebagai sie transportasi yang
bertugas menjemput Reksa saat latihan dan ketika malam tirakatan.
Sekaligus juga sie dokumentasi yang bertugas mendokumentasikan pentas
Reksa. Sedangkan Saka sebagai penggembira yang tugasnya menemani
Bunda saat antar jemput Reksa.
Penanggung Jawab : Reksa
Waktu Pelaksanaan : 16 Agustus
2017 (Malam Tirakatan Dusun Kalisoka)
Pelaksanaan : Meski
pelaksanaan acara pas malam tirakatan tanggal 16 Agustus 2017, namun
prosesnya sudah dimulai sejak latihan di minggu-minggu awal Bulan
Agustus. Biasanya Reksa berangkat diantar oleh tetangga yang
kebetulan putranya juga ikut les nari. Sementara pulangnya, saya
kadang menjemputnya. Kadang juga bersama tetangga.
Pernah suatu kali, Reksa bersama
temannya berangkat naik sepeda. Waktu itu saya sedang tidur siang.
Mungkin karena melihat saya sedang istirahat, Reksa tidak mau
mengganggu. Akhirnya, mereka memutuskan berangkat berdua pakai
sepeda. Saya baru tahu saat menjemputnya. Tetangga agak kaget,
dipikirnya saya yang mengantar anak-anak. Hehe.. Saya bilang yang
sesungguhnya. Bersyukur, tetangga bisa mengerti.
![]() |
Reksa bersama temannya menari "Tari Gembira" (16/8/2017) |
Akhirnya, pulangnya Reksa mengendarai
sepeda. Saya menemaninya sambil mengendarai motor. Saat jalan
menanjak, Reksa turun dan menuntunnya. Saya tahu Reksa lelah, tapi
saya menguatkan hati untuk tidak menolongnya. Saya ingin Reksa
bertanggung jawab dengan tindakannya. Jika berangkat naik sepeda, ya
pulangnya dia juga harus mengendarai sepeda sendiri. Betapapun
lelahnya.
Reksa sempat meminta saya agar
menelepon ayah. Saya bilang bahwa Bunda tidak membawa Hape. Bisa saja
saya pulang lebih dulu dan memanggil ayah. Namun, saya urungkan niat
saya. Biarlah dia bertanggung jawab dengan pilihannya. Bersyukur,
Reksa tidak mengeluh. Dia tetap menuntunnya hingga mendekati tanjakan
tercuram di Dusun kami. Saat itu, saya mengambil alih karena Reksa
tidak kuat mendorong sampai atas.
Saat di atas tanjakan tersebut,
tetangga melihat Reksa menuntun sepedanya sendiri. Tetangga bilang
bahwa kasihan anak-anak (reksa dan anak tetangga) naik sepeda
sendiri. Saya hanya tersenyum dan bilang, tidak apa-apa. Biar anak
belajar. Saya tetap membiarkan Reksa sendiri yang menuntunnya.
Mungkin karena tak tega atau alasan apa, tetangga menyuruh anaknya
membantu Reksa menuntun sepeda hingga sampai rumah.
Saya bersyukur, tetangga menyuruh
anaknya ikut bertanggung jawab. Saya bersyukur anak tetangga juga mau
ikut bertanggung jawab. Tak lupa saya berterimakasih kepada keduanya
karena telah menguatkan Reksa bertanggung jawab terhadaop
tindakannya.
Bagaimana dengan pelaksanaan tarinya?
Reksa bersama temannya tampil pertama sebelum acara dimulai yakni
pukul 19.00 WIB. Tari yang ditampilkan adalah tari gembira. Reksa
cukup bisa mengikuti gerakan tari. Beruntung ada dua anak yang
usianya lebih besar memandu Reksa dan teman-temannya yang masih
kecil. Jadi, mereka tidak bingung saat lupa dengan gerakannya.
Kesalahan-kesalahan kecil dalam
penampilan Reksa dan kawan-kawannya membuat saya tersenyum. Karena
kesalahan tersebutlah yang membuat anak-anak terlihat sebagai
anak-anak. Kesalahan kecil itu jugalah yang membuat penonton
tersenyum bahagia. Apa lagi yang diinginkan penonton selain bahagia
melihat kepolosan anak-anak dalam menampilkan kemampuannya.
Pada acara tersebut, Reksa juga sempat
mengajukan diri mengisi kekosongan waktu jelang acara inti. Reksa
memilih untuk bernyanyi “Guruku Tersayang” setelah ketiga
temannya tampil di panggung. Meski sempat grogi di awalnya, Reksa
bisa bernyanyi hingga selesai.
Apresiasi : Saya sangat
mengapresiasi Reksa karena kegiatan ini adalah inisiatif Reksa. Reksa
yang menginginkan. Dia juga bertanggung jawab mengikuti latihan.
Tetap mengaji dan menjalankan tanggung jawab hariannya meski lelah
latihan. Dia juga berani tampil spontanitas menyanyi di acara malam
tirakatan.
Reksa belajar bersosialisasi dengan
teman saat berada di tempat latihan. Reksa juga belajar motorik halus
dan kasar saat latihan menari. Reksa belajar mandiri berangkat dan
menyiapkan bekalnya sendiri. Reksa belajar bertanggung jawab dengan
pilihannya. Demikian juga dengan saya sebagai orang tua. Banyak hal
yang saya pelajari dalam satu kegiatan ini.
#Day5
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
Komentar
Posting Komentar