Bunda
Ngantuk, Saka Rewel
Berhubung kamis siang hingga maghrib
kami ada acara di Jogja, saya belum sempat membuat laporan tulisan
“Day 9 : Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif”. Oleh karenanya,
meski capek masih hinggap di badan, Jumat (9/6/2017) dini hari saya
bangun dan mulai menulis hingga sahur. Setelah benar-benar tidak
kuat menahan kantuk, saya pun tidur. Namun, baru terlelap sebentar,
Saka sudah bangun.
“Dek, Bunda tidur sebentar, ya.
Ngantuk banget.” Saya katakan pada Saka kondisi saya yang
sebenarnya.
“Ma, bangun!” Saka merengek. Tidak
memperbolehkan saya tidur.
“Bunda ngantuk banget, Dek. Sebentar
saja, ya.” Saya merebahkan kepala di tempat tidur.
“Ma, Saka jajan.”
Kebetulan di rumah tidak ada makanan
ringan. Adanya hanya susu kotak milik ayah. “Mimik susu ayah saja
ya?”
“Yoh. Mimik susu ayah.”
![]() |
Reksa dan Saka berbelanja daun di belakang rumah (9/6/2017) |
Bunda kemudian mengambilkan susu kotak
dan menyerahkannya pada Saka. Alhamdulillah, Saka bisa anteng. Bunda
kembali merebahkan badan. Hingga kemudian terdengar tangis Saka.
“Ma, bangun. Huhuhu.. Ma, bangun.”
Kepala masih terasa berat. Lelah belum
benar-benar pulih. “Dek, Bunda nggak kuat melek.”
“Huhuhu.. Saka HP, Ma,” rengek
Saka minta HP.
Aturan keluarga kami, anak boleh main
HP kalau sudah makan, mandi dan beraktivitas. Durasi waktu main HP
pun dibatasi. Maksimal setengah jam. Biasanya 20 menit sudah saya
stop. Berhubung Saka rewel terus, sedang saya dalam kondisi ngantuk
berat, akhirnya saya membolehkan Saka bermain HP sebelum mandi.
Kuberikan HP padanya dan saya pun kembali terlelap.
Entah berapa lama waktunya Saka pegang
HP. Tentu saja melebihi batas yang seharusnya karena keteledoran
saya. Saat saya bangun tidur, Saka sudah ditemani Reksa. Mereka
berdua asyik menonton youtube.
“Mbak, youtubenya sudah.” Saya
meminta Reksa mematikan HP. “Tadi youtubenya lama to? Nanti siang
nggak boleh youtube ya. Boleh youtube lagi nanti sore.” Say
mengatakan dengan jelas agar anak-anak mengerti.
![]() |
Steak dan Jus Jambu pesanan Bunda (9/6/2017) |
Anak-anak kemudian bermain di luar.
Reksa menjual makanan dan minuman. Ceritanya, Reksa membuka restoran
yang dia namai “Bunga Princess Resto”. Saya diminta menulis dan
menggambar menu yang tersaji di restorannya. Sesekali saya pesan
makanan dan minuman juga. Dengan senang hati, Reksa melayaninya.
Bersyukur, anak-anak bisa kooperatif.
Saya bahkan bisa beres-beres rumah. Refleksi dari hari jumat kemarin
adalah atur lagi jadwal keseharian bunda. Bagaimanapun manusia juga
butuh istirahat. Semoga ke depan, hidup saya lebih teratur dan
seimbang.
Komentar
Posting Komentar