Langsung ke konten utama

Agar Bunda Mau Membuatkan Jus

Bu Dhe baru pulang dari Wonosobo. Keluarga kami dapat jatah oleh-oleh, sebungkus carica dan tiga buah apokat besar. Langsung saja ayah sama anak-anak reques dibuatkan jus apokat.

Karena apokatnya belum matang, saya hanya menjanjikan besok kalau saja kalau sudah  akan bunda buatkan jus. Dan hari ini, buah itu sudah benar-benar matang. Saat buahnya digoyangkan, terdengar suara kluthuk-kluthuk, tanda bahwa biji buah sudah terlepas.

Tapi, karena kondisi badan saya sedang tidak enak, saya tidak segera melunasi janji saya. Dari pagi saya tiduran saja. Melihat saya yang tidak segera membuatkan jus, Saka protes. Siang dia mengajak pergi beli susu coklat karena dia maunya jus itu pakai susu.

Sesudah panas-panas beli susu coklat bertiga, saya langsung tiduran lagi karena kepala mendadak pening. Sementara Saka inginnya segera dibuatkan jus.
"Ayo to, Bun. Bikin jus," rengek Saka.
"Bentar, Dek. Bunda pusing," keluh saya sambil tengkurap.
Saka berjalan menjauh dan kemudian kembali ke dekat saya sambil membawa perlengkapan bikin jus.
"Ayo, Bun. Ini alatnya," kata Saka.
Saya melihat sekilas. Kaget juga melihat inisiatifnya. "La mana buahnya?"
Saka jalan lagi mencari buah. Rupanya dia benar-benar mau dibuatkan jus. Tak berapa lama dia sudah datang bawa apokat.
"Ambil pisau, Dek." kata saya sekalian pada Saka.
Saka pun langsung ngider mencari pisau. Tetapi dia tidak berhasil menemukannya.
Melihat inisiatif dan semangatnya untuk bikin jus, saya pun bangkit dari kasur. Mengambil peralatan yang kurang karena tangan Saka tidak berhasil menjangkaunya. Saka tetap tim paling sibuk seperti memgambil air putih dan gula.

Lima belas menit kemudian, jus pun jadi. Saka senang sekali mendapat jatah satu gelas kecil. Karena buahnya besar, jusnya juga jadi banyak. Sebagian untuk ayah dan Bu Lek Ida. Reksa dan Saka masing-masing mengantar jus untuk ayah dan bu lek ida.

Siang tadi, Saka menunjukkan kreativitasnya dalam menghadapi masalah. Dia berinisiatif sendiri mengambilkan peralatan dan buah untuk membuat jus. Dia tidak hanya menangis dan merengek. Tetapi berhasil menghadapi tantangan.

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ANAK INDIGO MELALUI NOVEL

  Judul Buku : Misteri Anak Jagung Penulis : Wylvera Windayana Penerbit : PT. Penerbitan Pelangi Indonesia Cetakan : I, Januari 2013 Tebal Buku : 200 halaman Harga : Rp. 48.000,- Anda penasaran mengetahui siapa anak indigo itu, namun malas membaca buku The Indigo Children karya Lee Carroll dan Jan Tober? Saran saya, bacalah Misteri Anak Jagung. Novel remaja pertama yang ditulis oleh Wylvera Windayana ini mengisahkan tentang petualangan anak indigo dalam bingkai cerita misteri. Gantari – tokoh utama novel ini – sering dihantui oleh sosok Anak Jagung. Sosok itu seringkali muncul dalam mimpi-mimpinya. Sosok yang membuat Gantari penasaran sekaligus ketakutan. Selain muncul melalui mimpi, suara tangisan sosok misterius dari arah ladang jagung juga kerap mengusik telinganya. Apakah Legenda Anak Jagung yang diceritakan nenek Gantari itu benar-benar ada? Bersama Delia, Gantari berusaha mengungkap semuanya. Usaha mereka semakin terbuka saat

RANGKUMAN MATERI WEBINAR HOMESCHOOLING SESI 2

Lima bulan terakhir ini saya tertarik mempelajari model pendidikan homeschooling. Hari-hari saya berkutat dengan browsing dan browsing tentang apa itu homeschooling. Mengapa bisa begitu? Semua bermula dari kegelisahan saya saat masih tinggal dengan kakak perempuan saya yang mempunyai anak usia SD. Namanya Azkal (9 tahun). Setiap kali belajar bersama ibunya, setiap kali itu pula ia “ribut” dengan ibunya. Ibunya, kakak perempuan saya, merasa sejak duduk di kelas 3, Azkal susah sekali diajak belajar. Menurutnya, guru kelas Azkal kurang kreatif dalam mendidik. Seringkali hanya menyuruh anak mencatat materi pelajaran saja. Beberapa orang tua sudah menyampaikan keluhan tersebut ke pihak sekolah. Sayangnya, keluhan tersebut tidak diimbangi dengan perbaikan di pihak sang guru. Kondisi ini tidak berimbang dengan banyaknya materi pelajaran yang harus dipelajari siswa Sebenarnya materi pelajaran untuk SD kelas 3 belum begitu rumit. Hanya saja, sang guru menggunakan acuan Lembar Kegiatan

Menyusun Rencana Project

Latar Belakang Saya senang membaca buku humor. Saya senang membaca cerita teman yang lucu dan mengundang tawa. Saya senang bercengkerama dengan orang yang mudah bahagia. Mengapa? Karena saya jadi ikut bahagia. Oleh sebab kesenangan saya tersebut, saya pun jadi mudah bahagia. Saat membalas chat teman, saya selalu berusaha mengemas tulisan saya dengan bahagia. Saat menulis status maupun membalas komentar di social media, saya selalu menulisnya dengan bahasa yang menyenangkan. Menurut teman-teman, saya mudah sekali membuat mereka tertawa. Dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang ibu, saya sering menjumpai percakapan atau kejadian lucu di keluarga kami. Sebagian percakapan tersebut sudah saya tuliskan di akun FB. Sebagian belum saya tulis. Nah, melalui Ruang Berkarya Ibu, saya ingin mengoptimalkan potensi saya di bidang tulis menulis cerita lucu melalui project "Ngakak Everyday" Nama Project Ngakak Everyday : Kumpulan Cerita Lucu Rumah Jingga Tujuan 1. Mendokume