Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

DAY 10 : Tantangan 10 Hari Family Project

Nama Project : Nonton Pawai Gagasan : Jika bulan Agustus tiba, biasanya kami hanya sekali menonton pawai. Ialah saat pawai Kecamatan Wates. Mengapa? Karena pawai tersebut melewati depan rumah kakek. Jadi, saya dan suami bisa menunggu anak-anak sambil bercengkerama dengan kakek. Tidak perlu berpanas-panas ria. Nah, Rabu kemarin, Saka tahu kalau hari itu ada pawai tingkat kabupaten. Sejak pagi, Saka heboh minta dianter menonton pawai. Oke, saya menyepakati. Tentu saja dengan beberapa aturan agar suasana tertib. Duduk manis menunggu pawai (23/8/2017) Penanggung Jawab : Bunda Waktu Pelaksanaan : Rabu, 23 Agustus 2017 Pelaksanaan : Mengingat pawai yang sudah dimulai sejak pagi, saya berniat menjemput Reksa sekaligus berangkat menonton pawai. Jadilah, sekitar pukul 11.00 WIB, kami menjemput Reksa dan langsung bablas ke lokasi. Dalam perjalanan, saya mampir toko membeli penganan dan susu. Saya juga berpesan pada mereka kalau Bunda sudah membelikan ro

DAY 9 : Tantangan 10 Hari Family Project

Nama Project : Bermain Pasir Gagasan : Sore hari adalah waktu anak-anak bermain di luar ruangan. Saya biasanya membebaskan mereka bermain asalkan tidak membahayakan. Saya berharap inisiatif mereka timbul saat mereka dibebaskan. Terserah mau melakukan apa, yang penting tidak memegang gadget. Saya hanya menemani mereka sambil membaca buku. Jika mereka minta bantuan, baru saya akan beranjak dari tempat duduk saya. Bukan karena saya tidak mau menemani. Pada waktu-waktu tertentu, saya memang sengaja menjaga jarak agar tidak terlalu mengintervensi kegiatan anak-anak. Penanggung Jawab : Reksa Waktu Pelaksanaan : Selasa, 22 Agustus 2017 Pelaksanaan : Selasa kemarin anak-anak bermain pasir. Mereka mengambil air dan membasahi pasir yang semula kering. Saat kutanya mengapa pasirnya dibasahi, Reksa menjawab agar bisa dibentuk. Oh, jadi mereka ingin bermain cetak mencetak pasir. Agak lama anak-anak bermain cetak mencetak pasir. Sampai kemudian, Reksa berteriak me

DAY 8 : Tantangan 10 Hari Family Project

Nama Project : Sayang Binatang Gagasan : Saka adalah anak yang sangat sayang binatang. Bersyukur, tetangga sebelah rumah kami mempunyai kambing dan ayam. Jadi, meski tidak memelihara binatang, Saka bisa dengan mudah berinteraksi dengan mereka. Hampir tiap hari, Saka minta ditemani memberi makan kambing. Pada Senin kemarin, Saka juga mengajak Bunda memberi makan kambing. Berhubung Reksa sedang tidak main ke tetangga, Bunda mengajak Reksa juga. Maka, Senin kemarin kami bertiga memberi makan kambing bersama.  Saka "Robot Penyayang Binatang" (21/8/2017)   Penanggung Jawab : Saka Waktu Pelaksanaan : 21 Agustus 2017 Pelaksanaan : Sebagai penanggung jawab, Saka bertugas menunjuk daun mana saja yang akan dipetik dan membawa tas sebagai wadah daun. Saya memilih memetik daun seresede yang berada di dekat rumah lantai dua. Sedangkan Reksa memilih memetik daun pethet. Setelah terkumpul cukup banyak, saya bertanya pada Saka, apakah sudah cukup atau belum?

DAY 7 : Tantangan 10 Hari Family Project

Nama Project : Menjenguk Simbah Gagasan : Setiap minggu keluarga kami mempunyai agenda berkunjung ke rumah simbah. Berhubung minggu kemarin saya sibuk mengurus anak mengikuti perayaan HUT RI, kami mengagendakan ke rumah simbah tanggal 20 Agustus 2017. Ternyata, pada tanggal 19 Agustus, kami mendapat kabar bahwa simbah masuk rumah sakit. Jadilah, minggu siang kami langsung meluncur ke rumah sakit. Selain dalam rangka mengetahui kondisi kesehatan simbah, momen ini juga kami jadikan sebagai media belajar anak-anak. Kami berharap, anak-anak jadi lebih berempati terhadap keluarga besarnya yang sedang sakit. Sejak pagi, kami bilang bahwa nanti mau menjenguk simbah di rumah sakit. Anak-anak kami beri pesan untuk menjaga sikap selama di rumah sakit. Penanggung Jawab : Bunda Waktu Pelaksanaan : 20 Agustus 2017 Pelaksanaan : Kami berangkat dari rumah pukul 11.30 WIB. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, kami mampir ke rumah makan terlebih dahulu, sembari membeli

DAY 6 : Tantangan 10 Hari Family Project

Nama Project : Brownies Manis Gagasan : Sudah agak lama saya ingin membuat kue bersama anak-anak. Tidak perlu bikin kue dengan resep yang njlimet. Cukup yang sederhana saja, yang penting anak-anak terlibat dari awal sampai akhir. Nah, saat saya belanja bulanan untuk jatah tetangga, saya sekalian beli tepung brownies “Nutricake Brownies”. Melihat saya punya tepung tersebut, Reksa minta langsung dibuat. Karena loyangnya belum ada, terpaksa keinginan Reksa mundur beberapa hari. Baru pada tanggal 18 Agustus 2017, saya bertekad untuk mewujudkan keinginan Reksa. P enanggung Jawab : Reksa (Ratu Kue) Waktu Pelaksanaan : 18 Agustus 2017 Bahan dan peralatan yang dibutuhkan (18/8/2017) Pelaksanaan : Saat menjemput Reksa, saya bilang padanya kalau hari ini kita akan bikin brownies. Dia langsung sumringah. Saya mengajaknya membeli loyang bersama Saka. Berhubung belum tahu dimana toko yang jual loyang, saya mendatangi toko terdekat yang kemungkinan jualan lo

DAY 5 : Tantangan 10 Hari Family Project

Nama Project : Perayaan HUT RI Gagasan : Reksa adalah anak yang sangat senang berinteraksi dengan orang lain. Dia tidak betah di rumah. Jika temannya sudah pulang sekolah, sudah pasti Reksa akan bermain ke rumah temannya. Saat temannya TPA, Reksa ikut TPA. Saat temannya les nari, Reksa juga ikut nari. Reksa TPA dan menari lebih karena dia ingin bermain bersama temannya. Nah, minggu-minggu awal di Bulan Agustus, Reksa ikut menari bersama temannya. Saya menduga hanya sementara saja karena biasanya Reksa hanya ikut-ikutan saja. Ternyata pada suatu hari Reksa menyatakan keinginannya untuk tampil di acara Malam Tirakatan dalam rangka peringatan HUT RI. Saya agak ragu dengan kemampuannya karena baru beberapa kali latihan. Saya pun memutuskan menemui guru menarinya. Kata gurunya, Reksa sudah bisa mengikuti gerakan tari. Ada beberapa teman seusianya juga yang ikut.  Reksa bersama temannya menari "Tari gembira" (16/8/2017)   Setelah mendapat kejelasan

DAY 4 : Tantangan 10 Hari Family Project

Nama Project : Liburan Keluarga Gagasan : Keluarga kami sehari-hari di rumah. Ayah bekerja di rumah. Bunda juga sudah setahun lebih SAHM. Reksa sekolah sampai jam 10.00 WIB. Sedang Saka sekolah tiga hari saja seminggu. Jadi, hampir setiap waktu kami berkumpul di rumah. Pada saat-saat tertentu, berada di rumah terus juga bisa membuat kami jenuh. Dan jika kondisi tersebut dibiarkan berlarut-larut menjadi tidak baik untuk semua. Oleh karenanya, kami sepakat untuk berlibur bersama. Kami berharap, liburan setengah tahunan ini bisa menyegarkan pikiran seluruh anggota keluarga. Penanggung Jawab : Bunda Waktu Pelaksanaan : Minggu (13 Agustus 2017) Bermain ayunan di taman penginapan (13/8/2018) Pelaksanaan : Seperti postingan saya sebelumnya, agenda hari Sabtu-Minggu (12-13 Agustus 2017) adalah liburan keluarga. Pada hari Sabtu siang, kami berlibur di Jogja Bay. Sebuah wahana bermain air di Maguwoharjo, Sleman. Tepatnya di sebelah utara Stadion Maguwohar

DAY 3 : Tantangan 10 Hari Family Project

Nama Project : Liburan Keluarga Gagasan : Keluarga kami sehari-hari di rumah. Ayah bekerja di rumah. Bunda juga sudah setahun lebih SAHM. Reksa sekolah sampai jam 10.00 WIB. Sedang Saka sekolah tiga hari saja seminggu. Jadi, hampir setiap waktu kami berkumpul di rumah. Pada saat-saat tertentu, berada di rumah terus juga bisa membuat kami jenuh. Dan jika kondisi tersebut dibiarkan berlarut-larut menjadi tidak baik untuk semua. Oleh karenanya, kami sepakat untuk berlibur bersama. Kami berharap, liburan setengah tahunan ini bisa menyegarkan pikiran seluruh anggota keluarga. Penanggung Jawab : Bunda Waktu Pelaksanaan : Sabtu- Minggu (12-13 Agustus 2017) Berlibur di Jogja Bay (12 Agustus 2017) Pelaksanaan : Liburan ala keluarga kami sangat sederhana. Tidak selalu keluar kota. Yang terpenting, kami bisa menginap di tempat penginapan yang mempunyai taman luas. Syukur-syukur di sekelilingnya masih banyak pepohonan besar. Mengapa? Karena kami menyu

DAY 2 : Tantangan 10 Hari Family Project

Nama Project : Jumat Peduli Gagasan : Anak-anak cepat tumbuh. Pakaian yang dibeli belum lama, ternyata sudah tidak muat. Alhasil, saat ini banyak pakaian anak-anak yang menumpuk tak terpakai di lemari. Padahal kondisinya masih bagus dan layak pakai. Oleh karenanya, saya menawarkan pada anak-anak, bagaimana jika bajunya yang tidak terpakai dibagikan pada temannya. Kalau Reksa (5y7m) langsung setuju karena dia sudah terbiasa berbagi. Sementara Saka (3y) agak keberatan kalau pakaiannya dibagikan. Hehe.. Setelah saya jelaskan, bahwa pakaian yang diberikan ke temannya adalah pakaian yang sudah tidak muat, Saka setuju. Apalagi setelah saya menyebut nama teman yang akan diberi pakaian. Saka langsung antusias. Saka memasukkan baju pantas pakai ke dalam tas (11/8/2018) Penanggung Jawab : Saka (Jenderal Peduli), Reksa dan Bunda (Anggota) Waktu Pelaksanaan : Jumat, 11 Agustus 2017 Pelaksanaan : Berhubung, teman yang akan diberi pakaian adalah anak laki-laki,

DAY 1 : Tantangan 10 Hari Family Project

Kuliah Bunda Sayang IIP memasuki materi ketiga, yakni family project. Dalam diskusi yang dipandu oleh fasililitator, materi ini membahas tentang apa, mengapa, untuk apa dan bagaimana family project diselenggarakan. Nah, setelah peserta mengerti apa itu family project, harapannya setiap peserta bisa menyelenggarakan family project dengan baik. Keluarga kami memulai tantangan ini, hari Kamis, 10 Agustus 2017. Sebelumnya, saya menyampaikan pada suami, sebaiknya menyelenggarakan apa. Jam kosong yang sering terlewat di keluarga kami adalah antara pukul 12.00-15.00 WIB. Pada jam tersebut, sebenarnya saya berharap anak-anak istirahat siang. Pada kenyataannya, hanya Saka yang mau tidur. Reksa tidak mau tidur. Sementara saya, jika malamnya bangun dini hari, maka pada jam tersebut bisa dipastikan saya ikut tidur. Jadilah, Reksa kurang terpantau kegiatannya.  Anak-anak menonton pengetahuan hewan di National Geographict (10/8/2017)   Berikut ini penjelasan singkatnya :

Aliran Rasa Game Level 2

Saya agak kaget saat mendapat materi kedua Kuliah Bunda Sayang yakni melatih kemandirian anak. Mengapa? Karena saya sudah memasukkan unsur kemandirian dalam pelaksanaan game level 1. Jadi, game level 1 yang titik tekannya pada praktek komunikasi produktif, saya sisipi misi kemandirian anak. Alasannya, agar apa yang saya kerjakan nantinya ada sesuatu yang ingin dicapai. Meski demikian, saya menyambut baik materi tersebut karena kemandirian adalah salah satu nilai penting dalam keluarga kami. Saya dan anak-anak juga sangat antusias menjalankannya. Sejak awal, saya sampaikan pada anak-anak bahwa kita adalah tim. Sebagai tim, kita mesti berbagi tugas dalam keluarga. Reksa saya beri tugas tambahan, selain yang biasa sudah dikerjakannya. Sementara Saka, saya upayakan tuntas dalam mengurus dirinya sendiri. Hari-hari pertama menjalankan tantangan tersebut, cukup nano-nano. Kadang anak-anak sangat kooperatif, kadang sampai menangis, kadang ngambek, dan kadang justru jadwal saya yang

Aliran Rasa Game Level 1

Ada tiga misi yang ingin saya kerjakan kaitannya dengan game level 1. Ketiga misi tersebut adalah sebagai ajang melatih kemandirian Saka, melatih konsistensi life skill Reksa dan sebagai upaya memahami pasangan. Dua misi pertama tidaklah sulit dipraktekkan karena sebelumnya sudah pernah saya coba upayakan. Permasalahannya, hanyalah pada saya sendiri yang kurang konsisten melatihkan. Nah, pada game level 1 ini, tugas saya adalah lebih teguh pendirian melatihkan dengan komunikasi yang produktif. Bersyukur, berkat materi komunikasi produktif yang komplit, saya jadi lebih mengerti bagaimana saya mesti berkomunikasi terhadap anak-anak. Terutama ketika anak-anak berusaha mempertanyakan keteguhan saya. Apakah bunda hanya sebentar saja menjalankan apa yang menjadi komitmennya? Apakah komitmen bunda bisa di-nego? Jika bisa, sampai sejauh mana upaya negosiasi bisa dilakukan? Adapun untuk misi ketiga, terus terang saya masih keteteran menjalankannya. Jika menilik ungkapan bahwa “has