Langsung ke konten utama

DAY 2 : Tantangan 10 Hari Menstimulasi Anak Suka Membaca

Kamis pagi (26/10/2017) tidak ada jadwal sekolah di PAUD. Setelah mengantar Reksa sekolah, saya bersih-bersih rumah. Saka yang biasanya bermain sendirian, kala itu ditemani Mbak Mutik yang memang hari itu tidak berangkat sekolah.

Saka dan Mbak Mutik membaca buku

Agar tidak bosan, saya mengambil puzzle dan buku untuk keduanya. Rupanya mereka memilih bermain puzzle terlebih dahulu dibanding buku. Baru setelah puas main puzzle, mereka mulai buka-buka buku. Mbak Mutik memilih buku anak karya Mbak Arleen, sedangkan Saka memilih buka buku Monster Truck dan Spiderman.

Adapun untuk reading time menjelang tidur, Reksa dan Saka kembali memilih buku "Hari-Hari Seru Dorothy : Apakah Cita-Citamu?" Melalui buku ini, Reksa mulai paham aneka ragam jenis pekerjaan. Mulai dari pengendara transportasi, penyanyi, aktris, penulis buku, penemu, dokter hingga arkeolog. Kalau Saka lebih senang melihat gambar binatang yang ada di buku tersebut.

Buku "Hari-Hari Seru Dorothy : Apakah Cita-Citamu?"

Saat saya tanya, apakah cita-citamu? Reksa menjawab ingin jadi guru. Setelah jadi guru, Reksa ingin menjadi penyanyi. Hehe.. Sedangkan Saka tetap seperti sebelumnya. Ingin menjadi robot gede. Hehe... Selalu menyenangkan membaca bersama mereka.

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Kelompok 8 : Ketika Anakku Jatuh Cinta

Tantangan Perkembangan seksualitas masa kini yang lebih cepat Gaya pacaran yang semakin berani Minimnya pendampingan orang tua, baik karena sibuk atau “kalah” dengan anak Lingkungan pergaulan yang semakin bebas Penyebab Naluri Cinta Terlalu Dini Tontonan baik melalui TV, medsos maupun gadget Haus kasih sayang karena ortu sibuk bekerja Lingkungan Pendidikan Seks (dalam Ulwan, 2007) Fase pertama (tamyiz usia 7-10 tahun), pada masa ini ajari anak tentang etika meminta izin dan memandang sesuatu. Fase kedua (murahaqah usia 10-14 tahun). Pada masa ini hindarkan anak dari berbagai rangsangan seksual. Fase ketiga (baligh, usia 14-16 tahun). Jika anak sudah siap menikah, pada masa ini anak diberi adab tentang mengadakan hubungan seks. Dititiktekankan pada menjaga diri dan kemaluan dari perbuatan tercela apabila belum siap menikah. Peran Ortu mendampingi anak menuju aqil baligh : Dikatakan aqil : dewasa mental, dipengaruhi pendidikan, bertanggung jawab, mandiri, pera...

Kehidupan Binatang Laut

Hari ketiga saya tidak mendongeng. Tetapi menceritakan tentang kehidupan makhluk hidup di laut. Kebetulan Saka senang sekali jika kami menceritakan tentang fakta unik binatang. Dimulai dari binatang laut seperti ikan lumba-lumba. Saya bercerita pada anak-anak, bahwa lumba-lumba berbeda dengan ikan lainnya. Dalam berkembang biak, dia tidak bertelur. Tetapi beranak. "Berarti ikannya hamil ya, Bun?" tanya Reksa. "Iya." "Wah, podo Bunda," celetuk Saka. "Hehe..." Kami tertawa bersama. "Lumba-lumba juga menyusui, lho. Ada lubang di bagian bawah ikan yang bisa mengalirkan susu." jelas Saya. "Wah, keren, ya." Bu Lek Ida ikut takjub. "Kalau bernapas tidak menggunakan insang. Tapi menggunakan paru-paru. Makanya lumba-lumba sering muncul ke permukaan laut." "Lumba-lumba itu pinter ya, Bun?" tanya Reksa. "Iya, pinter. Bisa berhitung." Perbincangan kami pun melebar hingga ke pertunjukan lumba-lum...

Pohon Singkong dan Pohon Padi

Memulai langkah pertama memang selalu berat. Termasuk dalam game level 10 kelas Bunsay kali ini. Selalu saja ada alasan bagi saya untuk menunda memulainya. Ya tidak enak badanlah, ya anak sudah tidurlah dan sebagainya. Dan dengan kekuatan bulan, akhirnya saya memaksa diri untuk memulai day 1. Sore hari saat anak-anak tiduran di kamar, saya memberitahu mereka bahwa bundanya ingin mendongeng. "Asyiiik," pekik Reksa dan Saka senang. "Nanti kalau bagus, Reksa bilang bagus ya, Bun." Reksa berinisiatif menjadi jurinya. "Ya. Seumpama kurang bagus, bilang kurang bagus, ya." "Oke." "Judulnya pohon singkong dan pohon padi," Saya memulai cerita dengan menyebut judul dongeng itu. Dikisahkan dalam dongeng tersebut, pohon singkong sedang bersedih karena manusia tidak suka makan singkong. Manusia lebih suka makan nasi. Padahal, sebelum pohon padi sebanyak sekarang, dulu kan manusia makannya singkong. Kenapa sekarang mereka tidak suka singkon...