Alhamdulillah, mulai bulan Maret
2018, saya mengikuti Ruang Berkarya Ibu Projek 2. Apa itu Ruang
Berkarya Ibu, akan saya jelaskan dalam tulisan terpisah. Dalam
tulisan ini saya fokus pada tugas pertama dari RBI yakni identifikasi
bakat dan peran. Sebelum mengerjakan tugas pertama, kami mendapat
pemaparan dari Abah Rama Royani tentang “Memahami dan
Mengidentifikasi Bakat Diri”. Selanjutnya, kami mendapat tugas untuk
mengidentifikasi bakat dan peran menggunakan Pandu 45 dan ST 30.
Identifikasi 7 bakat dominan diri
dengan indikator 34 tema bakat dalam Pandu 45. Berikut bakat
dominan diri saya :
1.
BELIEF
Saya suka sekali melayani dan
mendahulukan orang lain. Pelayanan terhadap orang lain ini terutama
dalam hal pendidikan. Saat saya bekerja di ranah publik, saya senang
bekerja di perpustakaan karena di tempat tersebut saya bisa melayani
kebutuhan informasi dan literasi warga sekolah. Saat saya memutuskan
bekerja di ranah domestik, saya senang melayani kebutuhan anggota
keluarga. Mulai dari kebutuhan makanan hingga pendidikan anak-anak.
Di masyarakat, saya juga membuka rumah baca karena saya ingin
anak-anak tetangga suka membaca sejak dini.
2.
DELIBERATIVE
Saya sangat teliti, waspada,
hati-hati, melihat sebelum melompat. Karena saya meyakini bahwa
segala sesuatu itu saling terkait, saya sangat hati-hati saat
bertindak. Terutama ketika memutuskan hal besar dalam hidup saya.
Seperti saat memutuskan resign, saya tidak langsung serta merta
resign. Saya mengumpulkan informasi terlebih dahulu, mempelajari apa
saja terkait pendidikan anak hingga berusaha berbisnis online agar
tetap bisa mendapatkan tambahan pendapatan pasca resign.
Kehati-hatian saya ini membuat saya
bisa meraba-raba apa yang akan terjadi ketika sebuah keputusan
diambil. Jadi, ketika sebuah keputusan sudah diambil, konseskuensi
apa saja yang akan terjadi sudah siap saya hadapi.
3.
DEVELOPER
Saya senang melihat kemajuan orang
lain dan senang memajukan orang lain. Ketika saya mendapatkan ilmu
baru, saya selalu ingin segera berbagi karena saya ingin orang lain
juga tahu tentang ilmu itu. Seperti ketika saya sedang membaca sebuah
buku, maka biasanya saya menulis poin-poin pentingnya di status WA.
Ketika saya mendapatkan ilmu melalui webinar atau soundcloud, saya
kadang menuliskan poin pentingnya di status Facebook. Karena saya
ingin orang lain bisa mengambil ilmu sebagaimana saya mendapatkan
ilmu.
Saya senang mengajar bidang keilmuan
yang saya kuasai. Seperti mengajar membaca Al-Qur'an, memstimulasi
anak suka buku dan mengajak anak membuat kreativitas. Saya akan
bahagia saat orang yang saya ajar lebih maju, lebih pinter dan lebih
kreatif dari sebelumnya.
4.
EMPHATY
Saya bisa merasakan perasaan orang
lain, baik sedih maupun senang. Karena rasa empati saya yang tinggi,
saya mudah menangis saat melihat tetangga atau sahabat yang sedang
berjuang untuk hidup. Saya selalu berusaha memberi perhatian maupun
bantuan agar orang tersebut teringankan bebannya. Jika saya tidak
bisa memberi bantuan, saya merasa bersalah sekali.
Bukan hanya dalam situasi sedih, saat
sahabat senang pun saya ikut bahagia. Saya merasa kebahagiaannya
adalah kebahagiaan saya. Seperti saat melihat teman melahirkan, saat
mendengar teman menerbitkan buku ataupun saat melihat teman naik
jabatan. Walau kadang yang dituju berbeda, saya senang teman-teman
saya meraih kebahagiaannya.
5.
FOCUS
Saya memerlukan sasaran sebelum
bekerja dan tidak bisa diganggu selama itu. Karena tidak bisa
diganggu ini, saya mencari waktu yang benar-benar hening jika akan
bekerja (menulis). Kalau perlu saya akan mematikan musik dan saluran
internet selama menulis. Kalau tidak seperti itu, hasil kerjaan saya
bisa berantakan.
Saya benar-benar ketat saat memutuskan
akan mengikuti kelas menulis atau kelas webinar. Mengapa? Karena dari
pengalaman yang sudah-sudah, hasilnya tidak maksimal jika semua
kesempatan saya ambil. Saya merasa maksimal justru ketika saya fokus
pada satu pembelajaran. Kalaupun harus lebih dari satu, saya cari
pembelajaran yang waktunya fleksibel. Sehingga bisa saya pelajari
sendiri di waktu yang berbeda.
6.
INPUT
Saya suka mengumpulkan informasi atau
koleksi barang. Saya senang membaca, oleh karenanya saya senang
mengumpulkan buku. Sebelum memutuskan untuk mengambil sebuah
keputusan, saya biasanya mengumpulkan informasi sebanyak mungkin.
Terlebih jika keputusan yang akan saya ambil adalah keputusan besar.
Seperti saat hendak resign dan saat ingin memutuskan
menghomeschoolingkan anak-anak.
Kegiatan mengumpulkan informasi ini
terbatas pada bidang keilmuan yang saya sukai. Seperti parenting dan
pengembangan diri. Jika aktivitas ini berkurang intensitasnya karena
rutinitas sehari-hari, saya merasa jiwa saya kurang terisi. Oleh
karenanya, saat kondisi tidak memungkinkan membaca buku, saya biasa
menumpulkan informasi dengan mendengarkan soundcloud atau webinar yang
bisa dilakukan sambil mengerjakan aktivitas harian.
7.
POSITIVITY
Saya senang membahagiakan teman-teman
saya. Saat membalas chat atau saat berbincang di WAG, saya berusaha
menulis pesan dengan kemasan yang membahagiakan. Saya tidak tahu
bagaimana saya bisa seperti itu, seperti mengalir saja. Saya senang
jika orang lain tersenyum tatkala membaca chat saya. Karena saya pun
senang jika membaca chat yang lucu dan menggembirakan.
Saat mengalami suatu kejadian yang
lucu, saya sering menuliskannya di status facebook. Mengapa? Karena
saya bahagia mengalaminya dan saya ingin kebahagiaan itu juga menular
pada teman-teman yang membaca status saya. Ternyata berbagi
kegembiraan dengan sahabat itu mendatangkan kegembiraan yang berlipat
ganda pada saya.
Demikian tadi, 7 bakat dominan diri
saya berdasar Tema Bakat PANDU 45. untuk bahasa bakat Deliberative,
Focus dan Belief masuk dalam ranah Striving yaitu
orang yang suka bekerja. Bahasa bakat Developer, Emphaty dan
Positivity masuk dalam ranah Relating yaitu orang yang
senang bertemu orang lain untuk bekerja sama. Adapun bahasa bakat
Input masuk dalam ranah Thinking Left yaitu
orang yang senang berpikir.
Identifikasi diri 6 peran dominan
dari ST30 (hasil assesment ST30 mulai halaman 6-13). Berikut
peran dominan saya :
1.
CARE TAKER
Saya mudah terketuk hatinya saat
melihat saudara, sahabat atau tetangga yang sedang berjuang untuk
hidup. Karena sifat tersebutlah saya senang jika bisa membantu
sesama. Seperti saat dulu saya bekerja di ranah publik, saya
mempunyai anak asuh yang setiap bulannya saya beri uang saku untuk
membeli peralatan sekolah. Saya juga senang bisa memberi beasiswa
menulis kepada calon penulis yang terpentok dalam hal biaya.
Saat berjualan online, saya sering
mendiskon atau memberi bonus buku kepada sahabat-sahabat yang kondisi
ekonominya kurang baik. Saya senang meminjamkan buku atau mainan
edukatif kepada tetangga. Berkaitan dengan pekerjaan suami, saya
bersyukur sekali suami saya memutuskan untuk mendidik anak-anak dari
keluarga kurang mampu agar bisa menjadi programmer. Apapun yang
berkaitan dengan pengembangan diri manusia menjadi lebih baik itu
saya sukai.
2.
CREATOR
Menulis cerita anak adalah salah satu
bidang tulis menulis yang saya sukai. Dengan menulis cerita anak,
imajinasi saya bisa mengembara kemana-mana. Kegembiraan masa kecil
seolah hadir kembali dalam hidup saya. Dan pada akhirnya, menyajikan
sebuah cerita anak yang asyik dan imajinatif itu tantangan yang
memusingkan sekaligus menyenangkan.
Selain itu saya sangat antusias saat
membahas pengembangan SDM. Di organisasi, saya selalu tertarik masuk
bidang pendidikan, pelatihan dan pengembangan, karena melalui bidang
ini saya bisa menyalurkan ide-ide saya dengan mudah. Saya senang
memikirkan sebuah rancangan pendidikan yang pas untuk mengembangkan
SDM organisasi yang ada di dalamnya.
3.
EDUCATOR
Mengajar, melatih atau menyampaikan
ilmu itu mengasyikkan. Saya bahagia saat bisa menyampaikan ilmu yang
saya punya. Dari saat dulu masih belajar di bangku sekolah, saya
senang mengajari teman saya. Dengan mengajari teman, saya merasa
lebih menguasai bidang keilmuan yang sedang saya tekuni.
Saat masih berada di semester 5, saya
diminta mengajar di salah satu Madrasah Aliyah swasta di Kotagede.
Tantangan yang mengasyikkan untuk dijalani. Kebahagiaan yang tak
ternilai harganya adalah saat melihat anak didik saya memahami apa
yang saya sampaikan. Saat anak didik saya semangat berdiskusi, dan
saat anak didik saya merasa senang saya ajar. Saat memutuskan bekerja
kantoran, saya senang mengajari teman-teman yang belum bisa komputer.
Ada juga satu teman yang saya ajar membaca Al-Qur'an dari awal.
Saat-saat mengajar adalah saat-saat membahagiakan bagi saya.
4.
JOURNALIST
Ketika mengalami sebuah pengalaman
menyenangkan, mengharukan atau menginspirasi, saya biasa
menuliskannya. Seperti ada suara yang meminta saya menuliskan dan
membagikannya pada orang lain. Jika cerita yang saya alami
membahagiakan, saya ingin kebahagiaan saya menular pada orang yang
membacanya. Demikian juga saat menemui kejadian inspiratif, saya
ingin cerita saya bisa menginspirasi orang lain. Minimal, ada hal
baik yang bisa dipetik pembaca.
Saat berada di organisasi, saya senang
jika mendapat tugas yang berkaitan dengan tulis menulis. Seperti
menyusun proposal ataupun mengevaluasi kegiatan. Kegiatan tersebut
membuat saya bermain dengan kata-kata. Melihat hasil tulisan menarik
dibaca orang lain adalah kepuasan yang tak ternilai harganya. Karena
kesenangan saya dengan kata-kata ini membuat saya tertarik bergabung
dalam Rumah Belajar Menulis IP Jogja.
5.
MOTIVATOR
Saya tidak suka melihat orang rendah
diri dan pesimis menjalani hidup. Oleh karenanya, saya berusaha
menyemangati orang-orang yang ada di dekat saya agar lebih positif
dan maju. Dulu, saat saya masih bekerja di ranah publik, saya sering
mendorong sahabat saya dengan cerita-cerita saya. Agar mereka tidak
mudah terpuruk. Beberapa sahabat berubah menjadi lebih baik. Mereka
tidak lagi pencemas dan mau mengisi waktunya dengan membuat kerajinan
tangan.
Saat bekerja di ranah domestik, saya
biasa menjadi tempat curhat teman-teman. Mungkin karena pembawaan
saya yang selalu positif, penuh empati dan menggembirakan, membuat
mereka tidak sungkan bercerita tentang permasalahan pribadinya pada
saya. Saya sendiri senang jika melihat teman-teman menjadi lebih baik
psikisnya saat mencurahkan hatinya pada saya.
6.
SERVER
Melayani orang lain adalah bagian dari
panggilan hidup saya. Terutama pelayanan dalam bidang pendidikan.
Saya sedih saat melihat anak-anak di sekitar tempat tinggal saya,
kurang terdidik. Selain karena persoalan ekonomi, juga karena pola
asuh orang tuanya yang kurang baik. Seperti, anak-anak dibiarkan
jajan sembarangan dan menonton TV seharian.
Berhubung saya memiliki banyak buku
anak, saya pun membuka rumah baca. Membuka akses buku anak
berkualitas pada tetangga kanan kiri adalah aktivitas membahagiakan
saya saat ini. Saya berharap anak-anak di sekitar rumah saya memiliki
minat baca sejak usia dini.
Alhamdulillah, setelah melewati
perenungan berhari-hari, akhirnya bakat dan peran dominan saya bisa
terdeteksi. Awalnya saya agak kesulitan memetakan mana yang
benar-benar menjadi kekuatan dominan saya karena saya merasa punya
banyak kekuatan. Hahaha... Kekuatan semu mungkin. Semoga melalui
pemetaan diri ini, saya bisa lebih fokus pada kekuatan saya dan bisa
menyiasati kelemahan saya. Amin.
Bagi teman-teman yang tertarik
mengetahui bakat dan perannya, bisa mempelajari PANDU 45 yang
disusun oleh Pak Dodik Mariyanto dan Ibu Septi Peni Wulandani. Adapun
untuk tallent mapping ST30 bisa dibuka di temubakat.
#RuangBerkaryaIbu
#Proyek2
#TugasMateriSatu
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
Komentar
Posting Komentar