Langsung ke konten utama

DAY 7 : Tantangan 10 Hari Family Project


Nama Project : Menjenguk Simbah
Gagasan : Setiap minggu keluarga kami mempunyai agenda berkunjung ke rumah simbah. Berhubung minggu kemarin saya sibuk mengurus anak mengikuti perayaan HUT RI, kami mengagendakan ke rumah simbah tanggal 20 Agustus 2017. Ternyata, pada tanggal 19 Agustus, kami mendapat kabar bahwa simbah masuk rumah sakit. Jadilah, minggu siang kami langsung meluncur ke rumah sakit.
Selain dalam rangka mengetahui kondisi kesehatan simbah, momen ini juga kami jadikan sebagai media belajar anak-anak. Kami berharap, anak-anak jadi lebih berempati terhadap keluarga besarnya yang sedang sakit. Sejak pagi, kami bilang bahwa nanti mau menjenguk simbah di rumah sakit. Anak-anak kami beri pesan untuk menjaga sikap selama di rumah sakit.
Penanggung Jawab : Bunda
Waktu Pelaksanaan : 20 Agustus 2017
Pelaksanaan : Kami berangkat dari rumah pukul 11.30 WIB. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, kami mampir ke rumah makan terlebih dahulu, sembari membelikan simbah putri makan siang. Kami juga mampir toko swalayan, membeli oleh-oleh untuk simbah putri yang menjaga simbah kakung.
Pukul 13.00 WIB, kami sampai di rumah sakit. Saya bersama suami berbincang agak lama dengan simbah putri. Kebetulan di rumah sakit, hanya ada simbah putri saja yang menemani simbah kakung. Sehingga kami sengaja menemani simbah sampai sore. Anak-anak senang kami ajak ke rumah sakit. Saka malah inginnya menginap menemani simbah.
Yang menjadi catatan kami, anak-anak masih belum bisa menahan diri selama di rumah sakit. Walaupun sejak awal kami bilang agar mereka menjaga sikap, tetap saja mereka bermain sambil sesekali menjerit. Ayah yang kebetulan kecapekan karena belum tidur, merasa terganggu dengan anak-anak. Beberapa kali kami mengingatkan agar tenang, namun masih juga kelepasan.
Melihat kondisi yang kurang bagus, kami memutuskan pulang pukul 15.30 WIB. Simbah kakung juga butuh istirahat. Anak-anak juga sepertinya sudah kelelahan karena sejak pagi mereka belum tidur. Dalam perjalanan pulang, saya dan anak-anak terlelap sampai di rumah.
Apresiasi : Kami belum sempat mengapresiasi anak-anak karena ada tamu yang berkunjung ke rumah kami hingga larut malam. Kami harus memilih waktu yang tepat untuk berbicara pada anak-anak tentang sikap mereka di rumah sakit. Semoga anak-anak bisa mengerti apa yang kami perbincangkan kelak.

#Day7
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ANAK INDIGO MELALUI NOVEL

  Judul Buku : Misteri Anak Jagung Penulis : Wylvera Windayana Penerbit : PT. Penerbitan Pelangi Indonesia Cetakan : I, Januari 2013 Tebal Buku : 200 halaman Harga : Rp. 48.000,- Anda penasaran mengetahui siapa anak indigo itu, namun malas membaca buku The Indigo Children karya Lee Carroll dan Jan Tober? Saran saya, bacalah Misteri Anak Jagung. Novel remaja pertama yang ditulis oleh Wylvera Windayana ini mengisahkan tentang petualangan anak indigo dalam bingkai cerita misteri. Gantari – tokoh utama novel ini – sering dihantui oleh sosok Anak Jagung. Sosok itu seringkali muncul dalam mimpi-mimpinya. Sosok yang membuat Gantari penasaran sekaligus ketakutan. Selain muncul melalui mimpi, suara tangisan sosok misterius dari arah ladang jagung juga kerap mengusik telinganya. Apakah Legenda Anak Jagung yang diceritakan nenek Gantari itu benar-benar ada? Bersama Delia, Gantari berusaha mengungkap semuanya. Usaha mereka semakin terbuka saat

RANGKUMAN MATERI WEBINAR HOMESCHOOLING SESI 2

Lima bulan terakhir ini saya tertarik mempelajari model pendidikan homeschooling. Hari-hari saya berkutat dengan browsing dan browsing tentang apa itu homeschooling. Mengapa bisa begitu? Semua bermula dari kegelisahan saya saat masih tinggal dengan kakak perempuan saya yang mempunyai anak usia SD. Namanya Azkal (9 tahun). Setiap kali belajar bersama ibunya, setiap kali itu pula ia “ribut” dengan ibunya. Ibunya, kakak perempuan saya, merasa sejak duduk di kelas 3, Azkal susah sekali diajak belajar. Menurutnya, guru kelas Azkal kurang kreatif dalam mendidik. Seringkali hanya menyuruh anak mencatat materi pelajaran saja. Beberapa orang tua sudah menyampaikan keluhan tersebut ke pihak sekolah. Sayangnya, keluhan tersebut tidak diimbangi dengan perbaikan di pihak sang guru. Kondisi ini tidak berimbang dengan banyaknya materi pelajaran yang harus dipelajari siswa Sebenarnya materi pelajaran untuk SD kelas 3 belum begitu rumit. Hanya saja, sang guru menggunakan acuan Lembar Kegiatan

Menyusun Rencana Project

Latar Belakang Saya senang membaca buku humor. Saya senang membaca cerita teman yang lucu dan mengundang tawa. Saya senang bercengkerama dengan orang yang mudah bahagia. Mengapa? Karena saya jadi ikut bahagia. Oleh sebab kesenangan saya tersebut, saya pun jadi mudah bahagia. Saat membalas chat teman, saya selalu berusaha mengemas tulisan saya dengan bahagia. Saat menulis status maupun membalas komentar di social media, saya selalu menulisnya dengan bahasa yang menyenangkan. Menurut teman-teman, saya mudah sekali membuat mereka tertawa. Dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang ibu, saya sering menjumpai percakapan atau kejadian lucu di keluarga kami. Sebagian percakapan tersebut sudah saya tuliskan di akun FB. Sebagian belum saya tulis. Nah, melalui Ruang Berkarya Ibu, saya ingin mengoptimalkan potensi saya di bidang tulis menulis cerita lucu melalui project "Ngakak Everyday" Nama Project Ngakak Everyday : Kumpulan Cerita Lucu Rumah Jingga Tujuan 1. Mendokume