Langsung ke konten utama

DAY 1 : Tantangan 10 Hari Family Project


Kuliah Bunda Sayang IIP memasuki materi ketiga, yakni family project. Dalam diskusi yang dipandu oleh fasililitator, materi ini membahas tentang apa, mengapa, untuk apa dan bagaimana family project diselenggarakan. Nah, setelah peserta mengerti apa itu family project, harapannya setiap peserta bisa menyelenggarakan family project dengan baik.
Keluarga kami memulai tantangan ini, hari Kamis, 10 Agustus 2017. Sebelumnya, saya menyampaikan pada suami, sebaiknya menyelenggarakan apa. Jam kosong yang sering terlewat di keluarga kami adalah antara pukul 12.00-15.00 WIB. Pada jam tersebut, sebenarnya saya berharap anak-anak istirahat siang. Pada kenyataannya, hanya Saka yang mau tidur. Reksa tidak mau tidur. Sementara saya, jika malamnya bangun dini hari, maka pada jam tersebut bisa dipastikan saya ikut tidur. Jadilah, Reksa kurang terpantau kegiatannya. 
Anak-anak menonton pengetahuan hewan di National Geographict (10/8/2017)
 
Berikut ini penjelasan singkatnya :
Gagasan : Keluarga kami jarang sekali menonton TV. Anak-anak lebih sering menonton youtube. Baik mendengarkan lagu, menonton film pendek, maupun melihat aksi youtuber cilik. Meski sudah dibatasi waktu menontonnnya, kami merasa prihatin karena pada kondisi tertentu, anak menjadi tidak fokus dan susah dikendalikan.
Oleh karenanya, akhir-akhir ini kami agak keras dalam aturan penggunaan gadget. Jika sebelumnya anak-anak boleh menonton pada pagi, siang dan sore hari dengan durasi waktu 30 menit per sesi. Kami mengubah aturan waktu pemakaian gadget hanya pada siang dan malam hari saja. Seringnya hanya siang hari saja karena malam hari, lebih sering kami isi dengan baca buku bersama.
Nah, pada siang hari tersebut, kami memilihkan tontonan untuk anak selama kurang lebih 40 menit. Tontonan tersebut bervariasi. Terkadang pengetahuan hewan di channel National Geographict. Terkadang juga film kartun seperti Doraemon. Kadang juga short film di CGI Film. 
Channel National Geographict di youtube
 
Nama Project : Awan Project
Penanggung Jawab : Bunda
Waktu Pelaksanaan : Siang hari (12.00-12.45 WIB)
Pelaksanaan : Sebelumnya bunda belum pernah menyambungkan youtube dengan TV. Nah, Kamis kemarin, Bunda belajar bagaimana menyambungkannya dari Ayah. Setelah tahu caranya, ternyata mudah sekali. Hehe..
Sebelumnya, saya bertanya pada anak-anak, ingin menonton hewan apa? Saya perlihatkan gambar-gambar yang bisa dipilih di youtube. Akhirnya, Reksa dan Saka sepakat ingin menonton gajah. Saya kemudian menyambungkan youtube dengan monitor, sehingga kami bisa menonton lebih nyaman.
Saya menemani anak-anak menonton dari awal sampai akhir. Ternyata dalam link youtube tersebut, bukan hanya menggambarkan kehidupan gajah saja. Akan tetapi kehidupan buaya, dan kudanil juga. Selama waktu menonton, anak-anak kadang bertanya. Seperti, mengapa buaya sering membuka mulutnya? Mengapa buaya memakan rusa? Apakah buayanya lapar? Mengapa tidak ada yang memberinya makan? Pertanyaan khas anak-anak yang membuat bundanya ikut berpikir. “Oh iya, kenapa, ya?” Hehe..
Saya tidak langsung menjawab pertanyaan anak-anak. Terkadang, saya bertanya balik. “Menurutmu kenapa, Mbak/Dek?” Kadang dijawab dengan jawaban unik. Kadang juga dijawab jujur. “Nggak tahu, Bun. Makanya saya tanya.” Hehe.. Dari situlah, kami berbincang seputar pengetahuan dunia hewan. 
#Day1
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ANAK INDIGO MELALUI NOVEL

  Judul Buku : Misteri Anak Jagung Penulis : Wylvera Windayana Penerbit : PT. Penerbitan Pelangi Indonesia Cetakan : I, Januari 2013 Tebal Buku : 200 halaman Harga : Rp. 48.000,- Anda penasaran mengetahui siapa anak indigo itu, namun malas membaca buku The Indigo Children karya Lee Carroll dan Jan Tober? Saran saya, bacalah Misteri Anak Jagung. Novel remaja pertama yang ditulis oleh Wylvera Windayana ini mengisahkan tentang petualangan anak indigo dalam bingkai cerita misteri. Gantari – tokoh utama novel ini – sering dihantui oleh sosok Anak Jagung. Sosok itu seringkali muncul dalam mimpi-mimpinya. Sosok yang membuat Gantari penasaran sekaligus ketakutan. Selain muncul melalui mimpi, suara tangisan sosok misterius dari arah ladang jagung juga kerap mengusik telinganya. Apakah Legenda Anak Jagung yang diceritakan nenek Gantari itu benar-benar ada? Bersama Delia, Gantari berusaha mengungkap semuanya. Usaha mereka semakin terbuka saat

RANGKUMAN MATERI WEBINAR HOMESCHOOLING SESI 2

Lima bulan terakhir ini saya tertarik mempelajari model pendidikan homeschooling. Hari-hari saya berkutat dengan browsing dan browsing tentang apa itu homeschooling. Mengapa bisa begitu? Semua bermula dari kegelisahan saya saat masih tinggal dengan kakak perempuan saya yang mempunyai anak usia SD. Namanya Azkal (9 tahun). Setiap kali belajar bersama ibunya, setiap kali itu pula ia “ribut” dengan ibunya. Ibunya, kakak perempuan saya, merasa sejak duduk di kelas 3, Azkal susah sekali diajak belajar. Menurutnya, guru kelas Azkal kurang kreatif dalam mendidik. Seringkali hanya menyuruh anak mencatat materi pelajaran saja. Beberapa orang tua sudah menyampaikan keluhan tersebut ke pihak sekolah. Sayangnya, keluhan tersebut tidak diimbangi dengan perbaikan di pihak sang guru. Kondisi ini tidak berimbang dengan banyaknya materi pelajaran yang harus dipelajari siswa Sebenarnya materi pelajaran untuk SD kelas 3 belum begitu rumit. Hanya saja, sang guru menggunakan acuan Lembar Kegiatan

Menyusun Rencana Project

Latar Belakang Saya senang membaca buku humor. Saya senang membaca cerita teman yang lucu dan mengundang tawa. Saya senang bercengkerama dengan orang yang mudah bahagia. Mengapa? Karena saya jadi ikut bahagia. Oleh sebab kesenangan saya tersebut, saya pun jadi mudah bahagia. Saat membalas chat teman, saya selalu berusaha mengemas tulisan saya dengan bahagia. Saat menulis status maupun membalas komentar di social media, saya selalu menulisnya dengan bahasa yang menyenangkan. Menurut teman-teman, saya mudah sekali membuat mereka tertawa. Dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang ibu, saya sering menjumpai percakapan atau kejadian lucu di keluarga kami. Sebagian percakapan tersebut sudah saya tuliskan di akun FB. Sebagian belum saya tulis. Nah, melalui Ruang Berkarya Ibu, saya ingin mengoptimalkan potensi saya di bidang tulis menulis cerita lucu melalui project "Ngakak Everyday" Nama Project Ngakak Everyday : Kumpulan Cerita Lucu Rumah Jingga Tujuan 1. Mendokume