Langsung ke konten utama

Review Kelompok 5 : Tentang Fitrah Seksualitas

Pengertian Fitrah Seksualitas
Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau perempuan sejati. Menumbuhkan fitrah ini banyak tergantung dari kedekatan dan kehadiran ayah dan ibu. (Harry Santosa)

Tahapan Fitrah Seksualitas Anak
0-2 tahun : Merawat kelekatan awal
3-6 tahun : Menguatkan konsep diri berupa identitas gender
7-10 tahun : Menumbuhkan dan Menyadarkan potensi gender
10-17 tahun : Tahap kritikal mengokohkan fitrah seksualitas

Penjelasan Tahapan
0-2 tahun, Merawat kelekatan awal
Anak lelaki atau perempuan didekatkan pada ibunya karena ada masa menyusui. Ini tahap membangun kelekatan dan cinta.

3-6 tahun, Menguatkan konsep diri berupa identitas gender
Anak lelaki dan perempuan harus dekat pada ayah dan ibunya agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional. Anak sudah harus memastikan identitas seksualitasnya sejak usia 3 tahun.

7-10 tahun, Menumbuhkan dan menyadarkan potensi gender
Anak lelaki lebih didekatkan pada ayah dan anak perempuan didekatkan pada ibunya. Karena di usia ini egosentrisnya bergeser ke sosio sentris. Mereka sudah punya tanggung jawab moral.

10-17 tahun, Tahap Kritikal mengokohkan fitrah seksualitas
Anak lelaki didekatkan pada ibunya agar seorang lelaki di masa balighnya, sudah mengenal ketertarikan pada lawan jenis, maka di saat yang sama harus memahami secara empati sosok wanita terdekatnya yaitu ibu. Bagaimana lawan jenisnya harus diperhatikan, dipahami dan diperlakukan dari kacamat perempuan, bukan laki-laki. Bagi anak lelaki, ibunya harus menjadi sosok wanita ideal pertama baginya sekaligus tempat curhat baginya. Demikian pula dengan anak laki-laki.

Tips dan Kesimpulan :
1. Tanamkan akidah yang kuat pada anak
2. Jadilah sosok bunda seutuhnya dan sosok ayah sebenarnya. Ajak anak beraktivitas sesuai gender.
3. Berikan pengertian yang jelas tentang ciri, penampilan dan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan sejak anak mampu berkomunikasi.
4. Tanamkan pada jiwanya tentang kebanggaan menjadi laki-laki dan kebanggaan menjadi perempuan. Bahwa masing-masing memiliki peran berbeda dan saling melengkapi.
5. Biarkan anak-anak bertanya tentang perbedaan itu, ajak mereka menemukan solusi dari pertanyaan yang mereka ajukan.

Kelompok 5 yang terdiri atas Mbak Putri, Mbak Dian dan Mbak Isna menyajikan materi di atas tanggal 16 Mei kemarin. Dari materi tersebut, berkembanglah diskusi kelas tentang fitrah seksualitas. Berbagai pertanyaan muncul, baik tentang perkembangan anak-anak  maupun seputar fenomena yang terjadi masyarakat.

#FitrahSeksualitas
#Tantangan10Hari
#Level11
#KelasBunsayIIP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ANAK INDIGO MELALUI NOVEL

  Judul Buku : Misteri Anak Jagung Penulis : Wylvera Windayana Penerbit : PT. Penerbitan Pelangi Indonesia Cetakan : I, Januari 2013 Tebal Buku : 200 halaman Harga : Rp. 48.000,- Anda penasaran mengetahui siapa anak indigo itu, namun malas membaca buku The Indigo Children karya Lee Carroll dan Jan Tober? Saran saya, bacalah Misteri Anak Jagung. Novel remaja pertama yang ditulis oleh Wylvera Windayana ini mengisahkan tentang petualangan anak indigo dalam bingkai cerita misteri. Gantari – tokoh utama novel ini – sering dihantui oleh sosok Anak Jagung. Sosok itu seringkali muncul dalam mimpi-mimpinya. Sosok yang membuat Gantari penasaran sekaligus ketakutan. Selain muncul melalui mimpi, suara tangisan sosok misterius dari arah ladang jagung juga kerap mengusik telinganya. Apakah Legenda Anak Jagung yang diceritakan nenek Gantari itu benar-benar ada? Bersama Delia, Gantari berusaha mengungkap semuanya. Usaha mereka semakin terbuka saat

RANGKUMAN MATERI WEBINAR HOMESCHOOLING SESI 2

Lima bulan terakhir ini saya tertarik mempelajari model pendidikan homeschooling. Hari-hari saya berkutat dengan browsing dan browsing tentang apa itu homeschooling. Mengapa bisa begitu? Semua bermula dari kegelisahan saya saat masih tinggal dengan kakak perempuan saya yang mempunyai anak usia SD. Namanya Azkal (9 tahun). Setiap kali belajar bersama ibunya, setiap kali itu pula ia “ribut” dengan ibunya. Ibunya, kakak perempuan saya, merasa sejak duduk di kelas 3, Azkal susah sekali diajak belajar. Menurutnya, guru kelas Azkal kurang kreatif dalam mendidik. Seringkali hanya menyuruh anak mencatat materi pelajaran saja. Beberapa orang tua sudah menyampaikan keluhan tersebut ke pihak sekolah. Sayangnya, keluhan tersebut tidak diimbangi dengan perbaikan di pihak sang guru. Kondisi ini tidak berimbang dengan banyaknya materi pelajaran yang harus dipelajari siswa Sebenarnya materi pelajaran untuk SD kelas 3 belum begitu rumit. Hanya saja, sang guru menggunakan acuan Lembar Kegiatan

Menyusun Rencana Project

Latar Belakang Saya senang membaca buku humor. Saya senang membaca cerita teman yang lucu dan mengundang tawa. Saya senang bercengkerama dengan orang yang mudah bahagia. Mengapa? Karena saya jadi ikut bahagia. Oleh sebab kesenangan saya tersebut, saya pun jadi mudah bahagia. Saat membalas chat teman, saya selalu berusaha mengemas tulisan saya dengan bahagia. Saat menulis status maupun membalas komentar di social media, saya selalu menulisnya dengan bahasa yang menyenangkan. Menurut teman-teman, saya mudah sekali membuat mereka tertawa. Dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang ibu, saya sering menjumpai percakapan atau kejadian lucu di keluarga kami. Sebagian percakapan tersebut sudah saya tuliskan di akun FB. Sebagian belum saya tulis. Nah, melalui Ruang Berkarya Ibu, saya ingin mengoptimalkan potensi saya di bidang tulis menulis cerita lucu melalui project "Ngakak Everyday" Nama Project Ngakak Everyday : Kumpulan Cerita Lucu Rumah Jingga Tujuan 1. Mendokume