Langsung ke konten utama

Belajar Matematika dengan Media Batu


Batu adalah kekayaan alam yang mudah kita jumpai di sekitar tempat tinggal kita. Selain mudah didapatkan, batu juga sangat murah. Untuk mendapatkannya, kita tidak perlu mengeluarkan biaya. Hanya memerlukan tenaga dan sedikit waktu saja. Karena dua alasan inilah, mudah dan murah, saya menggunakan batu sebagai media belajar anak-anak kemarin sore (30/11/2017).

Mobil karya Reksa dan Saka (30/11/2017)

Apa saja yang bisa dipelajari anak-anak dengan menggunakan batu?
1. Melatih kepekaan indera peraba
Anak seusia Saka (3 tahun) perlu dilatih kepekaan indera perabaannya. Caranya, kita ambil dua buah batu, yang satu permukaannya kasar, satunya lagi halus. Anak diminta memegang kedua buah batu tersebut. Jika anak belum tahu apa itu kasar-halus, kita bisa langsung memberi tahu mana yang kasar dan mana yang halus. Jika sudah tahu, cobalah bertanya pada anak, mana yang kasar dan mana yang halus. Untuk mengetes pemahaman anak, kita bisa meminta anak mengambilkan batu yang permukaannya kasar dan batu yang permukaannya halus.
2. Belajar warna
Batu tidak hanya berwarna hitam. Ada yang warna putih, abu-abu, merah dan jingga. Keragaman warna batu ini bisa kita manfaatkan sebagai media belajar anak mengenal warna. 

Reksa dan Saka belajar menimbang batu (30/11/2017)
 
3. Belajar mengenal berat benda
Melalui batu, anak-anak usia batita bisa belajar membedakan mana batu yang berat dan mana batu yang ringan. Sedangkan untuk usia di atasnya, anak-anak bisa belajar menimbang batu. Kebetulan di rumah kami, ada timbangan yang dulu biasa saya pakai untuk menimbang buku. Oleh karenanya, sore tadi anak-anak belajar menimbang batu.
4. Belajar berhitung
Batu juga bisa digunakan untuk belajar berhitung. Semisal sambil memasukkan batu ke dalam timbangan, anak-anak diminta menghitung juga jumlah batunya.
5. Belajar mengenal bentuk
Dengan menggunakan batu, anak-anak juga bisa belajar mengenal bentuk. Caranya, gambarlah berbagai bentuk gambar di tanah menggunakan kayu. Setelah itu, mintalah anak menaruh batu di atas gambar tersebut. Jika sudah selesai, jelaskan mana yang dinamakan lingkaran dan mana yang dinamakan segitiga. Begitu juga bentuk-bentuk lainnya.
Untuk melatih kreativitas, tantanglah anak untuk menggambar sesuatu yang menurutnya paling menarik dan kemudian mintalah dia menyusun batu-batu kecil di atasnya. Kemarin sore, anak-anak menggambar mobil, lengkap dengan jendela dan rodanya. Hehe..

Reksa memebuat bentuk dari batu (30/11/2017)


#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#IloveMath
#MathAroundUs

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Kelompok 8 : Ketika Anakku Jatuh Cinta

Tantangan Perkembangan seksualitas masa kini yang lebih cepat Gaya pacaran yang semakin berani Minimnya pendampingan orang tua, baik karena sibuk atau “kalah” dengan anak Lingkungan pergaulan yang semakin bebas Penyebab Naluri Cinta Terlalu Dini Tontonan baik melalui TV, medsos maupun gadget Haus kasih sayang karena ortu sibuk bekerja Lingkungan Pendidikan Seks (dalam Ulwan, 2007) Fase pertama (tamyiz usia 7-10 tahun), pada masa ini ajari anak tentang etika meminta izin dan memandang sesuatu. Fase kedua (murahaqah usia 10-14 tahun). Pada masa ini hindarkan anak dari berbagai rangsangan seksual. Fase ketiga (baligh, usia 14-16 tahun). Jika anak sudah siap menikah, pada masa ini anak diberi adab tentang mengadakan hubungan seks. Dititiktekankan pada menjaga diri dan kemaluan dari perbuatan tercela apabila belum siap menikah. Peran Ortu mendampingi anak menuju aqil baligh : Dikatakan aqil : dewasa mental, dipengaruhi pendidikan, bertanggung jawab, mandiri, pera...

MENGENAL ANAK INDIGO MELALUI NOVEL

  Judul Buku : Misteri Anak Jagung Penulis : Wylvera Windayana Penerbit : PT. Penerbitan Pelangi Indonesia Cetakan : I, Januari 2013 Tebal Buku : 200 halaman Harga : Rp. 48.000,- Anda penasaran mengetahui siapa anak indigo itu, namun malas membaca buku The Indigo Children karya Lee Carroll dan Jan Tober? Saran saya, bacalah Misteri Anak Jagung. Novel remaja pertama yang ditulis oleh Wylvera Windayana ini mengisahkan tentang petualangan anak indigo dalam bingkai cerita misteri. Gantari – tokoh utama novel ini – sering dihantui oleh sosok Anak Jagung. Sosok itu seringkali muncul dalam mimpi-mimpinya. Sosok yang membuat Gantari penasaran sekaligus ketakutan. Selain muncul melalui mimpi, suara tangisan sosok misterius dari arah ladang jagung juga kerap mengusik telinganya. Apakah Legenda Anak Jagung yang diceritakan nenek Gantari itu benar-benar ada? Bersama Delia, Gantari berusaha mengungkap semuanya. Usaha mereka semakin terbuka ...

Review Kelompok 11 : Mengarahkan Orientasi Seksual Anak

Mengarahkan Orientasi Seksual Anak Perbedaan LGBT & SSA: Menurut sumber yang kami dapat, LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) merupakan identitas sosial sehingga mereka ingin diakui, diterima, dan dilegalkan baik oleh masyarakat dan negara. Sedangkan SSA (Same Sex Attraction) adalah orientasi seksual atau adanya ketertarikan secara emosional dan seksual dengan sesama jenis. Segelintir orang yang memiliki kecenderungan sejenis ini, sadar bahwa hal tersebut salah dan menyalahi fitrah. (Sumber: Artikel OH My God Anakku SSA. Majalah Ummi Desember 2015) Mengarahkan Orientasi Seksual Anak Rata-rata ilmuwan berpendapat bahwa *faktor lingkungan* berperan besar dalam membentuk orientasi seksual seorang anak. Oleh karena itu, hindari pemicu yang bisa membuat orientasi seksual anak keluar dari fitrah. Berikut beberapa langkahnya: 1. Kenalkan jati diri dan identitas sesuai jenis kelamin anak Misal hindari memberi mainan _princess_ kepada anak laki-laki dan mainan robot kepada ...